0
Saturday 25 January 2025 - 04:00
Zionis Israel vs Palestina:

Keluarga Tawanan Israel Menuntut Dimulainya Negosiasi Tahap Kedua

Story Code : 1186383
Israeli captives
Israeli captives' families demand start of second phase negotiations
Forum Sandera dan Keluarga Hilang Zionis Israel pada hari Jumat (24/1) meminta Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk "berkomitmen penuh untuk melaksanakan perjanjian dan membawa kembali semua tawanan."
 
Dalam sebuah pernyataan, keluarga tersebut mengingatkan pemerintah bahwa mereka telah menyetujui perjanjian komprehensif yang bertujuan untuk mengamankan kembalinya semua tawanan dan mengakhiri perang.
 
Pernyataan tersebut memperingatkan bahwa "melanjutkan perang sama saja dengan hukuman mati bagi mereka yang belum dibebaskan," dan menambahkan, "Kami menuntut agar Netanyahu berhenti menunda-nunda dan memulai negosiasi untuk tahap kedua."
 
Permohonan dari keluarga tersebut muncul di tengah meningkatnya ketegangan politik dalam pendudukan Zionis  Israel.
 
Menteri Keuangan Bezalel Smotrich baru-baru ini mengancam akan menjatuhkan pemerintah jika melanjutkan perjanjian gencatan senjata tahap kedua dengan Gaza.
 
Tahap ini mencakup komitmen untuk menghentikan perang, sementara Smotrich menganjurkan kelanjutannya untuk "melenyapkan Hamas sepenuhnya."
 
Menurut ketentuan perjanjian, fase pertama akan berlangsung selama 42 hari, sedangkan fase kedua akan dimulai sekitar 37 hari lagi.
 
Dukungan yang terus tumbuh untuk kesepakatan gencatan senjata 
Sebuah jajak pendapat yang diterbitkan oleh surat kabar Zionis Israel, Israel Hayom, mengungkapkan bahwa 70% warga Zionis Israel mendukung penyelesaian kesepakatan pertukaran tahanan di semua fasenya.
 
Selain itu, 59% pendukung partai Likud, Zionisme Religius, dan Shas menyatakan persetujuan mereka terhadap kesepakatan tersebut. Surat kabar tersebut menyoroti bahwa 52% warga Zionis Israel percaya bahwa keberhasilan kesepakatan pertukaran tersebut dikaitkan dengan mantan Presiden AS Donald Trump.
 
Sementara itu, 17% peserta survei menyatakan dukungan mereka untuk melanjutkan perang setelah penyelesaian fase pertama kesepakatan tersebut.
 
Perlu dicatat bahwa perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza mulai berlaku pada hari Minggu, 19 Januari.
 
Perjanjian tersebut memperbarui harapan untuk mengakhiri agresi Israel dan perang genosida yang dilancarkan di Gaza selama 15 bulan terakhir.
 
Konflik yang berkepanjangan ini mengakibatkan puluhan ribu korban tewas, korban luka, orang hilang, dan tahanan, serta menyebabkan banyak penduduk Gaza mengungsi.
 
Dalam pertukaran tahanan pertama setelah penerapan perjanjian gencatan senjata, Hamas membebaskan tiga tawanan wanita Israel, dan sebagai balasannya, Zionis "Israel" membebaskan 90 tahanan dan tahanan Palestina pada tanggal 20 Januari.[IT/r]
 
Comment