0
Saturday 25 January 2025 - 04:14
Gejolak Palestina:

Lebih dari 50.000 Warga Palestina Melaksanakan Salat Jumat di Masjid Al-Aqsa Meskipun Ada Pembatasan Ketat Israel

Story Code : 1186386
Palestinian Muslim worshipers perform the Friday prayers in the Dome of the Rock at the al-Aqsa Mosque compound, Old City of al-Quds
Palestinian Muslim worshipers perform the Friday prayers in the Dome of the Rock at the al-Aqsa Mosque compound, Old City of al-Quds
Para jamaah melaksanakan salat Jumat di bawah pembatasan ketat yang diberlakukan oleh rezim Zionis Israel, yang membatasi akses ke tempat suci tersebut.
 
Departemen Wakaf Islam yang dikelola Yordania dan Departemen Urusan Masjid Al-Aqsa mengumumkan bahwa sekitar 50.000 jamaah menghadiri salat di halaman masjid.
 
Menurut sumber-sumber lokal, pasukan Zionis Israel, meningkatkan kehadiran mereka di gerbang-gerbang utama masjid, khususnya di Damaskus dan Gerbang Singa, menghentikan banyak jamaah dan melakukan pemeriksaan identitas kepada mereka.
 
Pasukan tersebut melarang para pemuda memasuki halaman masjid, memaksa beberapa jamaah untuk melaksanakan salat Jumat di jalan-jalan dekat Masjid Al-Aqsa.
 
Pasukan Zionis Israel memberlakukan pembatasan ketat terhadap jamaah dari Tepi Barat yang diduduki, menolak ribuan orang masuk ke al-Quds tanpa izin khusus yang dikeluarkan Israel untuk melintasi pos pemeriksaan militer yang mengelilingi kota tersebut.
 
Rezim Zionis Israel menjalankan kebijakan yang secara efektif melarang banyak warga Palestina menjalankan hak mereka untuk beribadah di salah satu tempat paling suci bagi umat Islam.
 
Namun, pasukan pendudukan mengizinkan pemukim ilegal dan pejabat untuk menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa dan melakukan ritual Talmud yang melanggar perjanjian sebelumnya.
 
Pasukan Zionis Israel telah memasang pos pemeriksaan dan gerbang besi di pintu masuk kota dan desa Palestina sejak gencatan senjata Gaza mulai berlaku Minggu lalu.
 
Menurut Komisi Perlawanan Kolonisasi dan Tembok, rezim Zionis Israel telah memasang 898 pos pemeriksaan militer dan gerbang besi di Tepi Barat, termasuk 18 gerbang besi yang didirikan sejak awal tahun 2025 dan 146 lainnya dipasang setelah 7 Oktober 2023.
 
Pembatasan tersebut dilakukan di tengah dimulainya kembali operasi militer Zionis Israel yang mematikan di Jenin, sebelah utara Tepi Barat yang diduduki.[IT/r]
 
Comment