0
Saturday 25 January 2025 - 03:48
Kuwait - Lebanon:

Menlu Kuwait Desak Reformasi di Lebanon, Penarikan Israel dari Wilayah Tersebut

Story Code : 1186379
Lebanese President Joesph Aoun meets Kuwait
Lebanese President Joesph Aoun meets Kuwait's Foreign Minister Abdullah Ali Al-Yahya.
Presiden Lebanon Joseph Aoun tegaskan kembali hubungan yang telah lama terjalin dan bersejarah antara Lebanon dan Kuwait, dengan harapan warga negara Kuwait dan warga negara Teluk lainnya dapat kembali ke Lebanon.
 
"Persatuan Arab adalah landasan untuk mengatasi tantangan saat ini," kata Aoun.
 
Dalam pertemuan di Istana Baabda dengan Menteri Luar Negeri Kuwait Abdullah Ali al-Yahya, Sekretaris Jenderal Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) Jassem al-Budaiwi, dan delegasi mereka,
 
Presiden Aoun tegaskan komitmennya untuk memperkuat hubungan Lebanon dengan negara-negara Teluk. "Setelah pembentukan pemerintahan, Lebanon akan bekerja sama dengan negara-negara Teluk untuk membangun kerangka kerja sama baru berdasarkan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam pidato pelantikan," kata Aoun.
 
Menteri al-Yahya menyampaikan ucapan selamat Kuwait atas terpilihnya Aoun, menegaskan kembali solidaritas Kuwait dengan Lebanon dan menawarkan dukungan yang menyeluruh.
 
Menteri luar negeri Kuwait lebih lanjut menekankan bahwa Dewan Kerjasama Teluk menekankan pentingnya Lebanon melakukan reformasi penting dan sepenuhnya menerapkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 sambil menggarisbawahi kebutuhan mendesak bagi pasukan Zionis Israel untuk menarik diri dari wilayah Lebanon.
 
Di pihaknya, al-Budaiwi menegaskan kembali komitmen GCC terhadap kedaulatan Lebanon dan mengumumkan rencana untuk mengembangkan program ekonomi Teluk bekerja sama dengan pemerintah baru Lebanon, bergantung pada reformasi.
 
Presiden Aoun mengucapkan terima kasih atas dukungan tersebut dan menyoroti komitmen Lebanon untuk maju di bawah kemitraan Arab yang diperbarui.
 
Pertemuan tersebut dihadiri oleh pejabat senior, dengan al-Yahya meninggalkan catatan yang mendoakan Lebanon "terus maju dan sejahtera."
 
Presiden Lebanon Aoun bertemu dengan menteri luar negeri Saudi, bicarakan hubungan bilateral
Presiden Lebanon Joseph Aoun bertemu dengan Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan di Istana Baabda pada hari Kamis (23/1), menandai kunjungan pertama menteri tersebut ke Lebanon dalam 15 tahun.
 
Pertemuan tersebut menggarisbawahi hubungan yang semakin erat antara kedua negara dan peran penting Arab Saudi dalam mendukung Lebanon selama masa kritis.
 
Selama pertemuan tersebut, Presiden Aoun menyampaikan rasa terima kasih atas upaya Arab Saudi dalam membantu Lebanon, khususnya dalam mengakhiri kekosongan jabatan presiden.
 
Ia menggambarkan kunjungan tersebut sebagai "pesan harapan" dan menekankan pentingnya melaksanakan pidato pelantikannya, yang menurutnya mencerminkan aspirasi rakyat Lebanon.
 
Aoun menguraikan prioritas untuk tahap mendatang, yang meliputi rekonstruksi, mengatasi krisis ekonomi, dan memperkuat lembaga militer dan keamanan.
 
Ia juga menyerukan keterlibatan Saudi yang diperbarui di Lebanon, mengingat ikatan historis antara kedua negara dan berharap hubungan bilateral yang lebih kuat di semua bidang.
 
Pangeran Faisal menyampaikan ucapan selamat dari Raja Salman bin Abdulaziz dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman kepada Presiden Aoun, dan mengucapkan selamat atas terpilihnya dia.
 
Ia menegaskan komitmen Arab Saudi untuk mendukung jalan Lebanon menuju kemakmuran, dengan menyoroti pentingnya pidato pelantikan Presiden Aoun sebagai kerangka acuan reformasi. [IT/r]
 
 
Comment