Dubes Iran di Spanyol: Bahkan Netanyahu Sekalipun Tidak Dapat Mengklaim Hizbullah Kalah!
Story Code : 1175110
Pernyataan ini muncul menjelang berlakunya gencatan senjata antara Lebanon dengan rezim Zionis Israel. Zabib menulis pernyataannya pada Selasa (26/11) malam..
“Perlu diketahui bahwa tentara konvensional akan dianggap kalah jika tidak menang. Sedangkan pasukan gerilya akan dianggap menang jika tidak kalah,” ujar Zabib.
Zabib dalam pernyataannya itu sejatinya membeberkan sebuah kutipan terkenal Henry Kissinger, mantan diplomat Amerika yang menjabat di beberapa posisi, termasuk sebagai Menteri Luar Negeri saat mengakui kekalahan telak Amerika dalam perang Vietnam.
"Tentunya Hizbullah menderita kerugian besar dan Lebanon juga mengalami kerusakan. Namun meskipun begitu, bahkan Netanyahu sekalipun tidak dapat mengklaim bahwa Hizbullah telah kalah dalam konflik ini. Jadi menurut kutipan Kissinger, (Hizbullah dan poros perlawanan) lah yang menang," tambahnya.
Pernyataan itu dirilis menyusul laporan media Zionis bahwa kabinet rezim tersebut telah menyetujui gencatan senjata di Lebanon.
Selain itu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden, yang berada di hari-hari terakhirnya di Gedung Putih, telah mengonfirmasi kesepakatan untuk mengakhiri konflik antara Israel dan Hizbullah Lebanon.
"Saya punya kabar baik dari Timur Tengah," kata Biden kepada wartawan pada Selasa (26/11) sore waktu setempat. Ia mengatakan bahwa dirinya sudah berbicara dengan Perdana Menteri Lebanon dan Israel dan bahwa ia dengan senang hati mengumumkan "mereka telah menerima usulan Amerika Serikat untuk mengakhiri konflik yang menghancurkan itu".
Gencatan senjata antara Lebanon dan Israel berlaku sejak Rabu (27/11) pukul 4 pagi. Gencatan senjata ini berlaku secara permanen dan disertai dengan mekanisme pemantauan yang mencegah adanya pelanggaran atau konfrontasi lebih lanjut. [IT/G]