Mayjend Salami Mendesak Negara-negara Muslim Memotong Rute Bantuan ke Israel
Story Code : 1174123
Desakan tersebut disampaikan oleh Mayor Jenderal Salami sehari setelah Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan pejabat senior Israel atas kejahatan perang terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
Dalam surat pernyataan yang dirilis Kamis, Kamar Praperadilan ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan menteri urusan militernya Yoav Gallant "atas kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang yang dilakukan setidaknya sejak 8 Oktober 2023 hingga setidaknya 20 Mei 2024, hari ketika Penuntut mengajukan permohonan surat perintah penangkapan."
Surat perintah itu berarti bahwa para terdakwa dapat menghadapi penangkapan jika mereka bepergian ke salah satu dari 124 negara anggota ICC.
Mayor Jenderal Hossein Salami menggambarkan surat perintah tersebut sebagai "kemenangan besar" bagi perlawanan Palestina dan Lebanon, dengan mencatat bahwa rezim tersebut telah terisolasi.
"Ini berarti akhir politik rezim Zionis," katanya.
Ia mendesak “semua negara Muslim” untuk berhenti membantu rezim ini agar runtuh sepenuhnya.
“Jalan-jalan ekonomi rezim ini harus ditutup, dan kami katakan, khususnya kepada pemerintah-pemerintah Muslim, tutup jalur darat, laut, dan udara untuk bantuan ekonomi dan militer kepada rezim ini,” tegasnya.-
“Jika blokade ekonomi ini terjadi, rezim Zionis akan mengalami kemunduran dengan kecepatan yang luar biasa dan akhirnya akan hancur.”
Israel melancarkan perang genosida di Gaza pada 7 Oktober 2023 setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa yang mengejutkan entitas pendudukan sebagai tanggapan atas kampanye pertumpahan darah dan penghancuran selama puluhan tahun oleh rezim Israel terhadap warga Palestina.
Serangan berdarah rezim tersebut di Gaza sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 44.056 warga Palestina, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 104.268 lainnya. Ribuan lainnya juga hilang dan diduga tewas di bawah reruntuhan.[IT/AR]