Menteri Israel: Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Lebanon Tidak Mencapai Tujuan Perang
Story Code : 1175091
“Ini bukan gencatan senjata. Ini adalah kembali ke konsep diam demi diam, dan kita telah melihat ke mana arahnya. Kesepakatan ini tidak memenuhi tujuan perang -- untuk mengembalikan penduduk di utara ke rumah dengan aman,” kata Gvir pada hari Selasa (26/11).
“Kesepakatan dengan tentara Lebanon adalah kesepakatan yang tidak akan pernah tercapai. Tentara Lebanon sama sekali tidak memiliki wewenang, dan tentu saja tidak memiliki kemampuan untuk mengalahkan Hizbullah,” ungkapnya.
“Untuk meninggalkan Lebanon, kita harus memiliki sabuk pengaman sendiri. Kita telah melihatnya, bahwa kita tidak boleh mempercayai siapa pun kecuali diri kita sendiri,” keluhnya.
Sebelumnya pada hari itu, Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa ia mendukung kesepakatan gencatan senjata di Lebanon setelah ia mengadakan "kabinet keamanan" untuk membahas proposal yang diajukan oleh Amerika Serikat dan Prancis.
Kabinet menyetujui gencatan senjata setelah dua bulan serangan intensif di Lebanon, demikian dilaporkan Channel 12 Zionis Israel.
Amerika Serikat dan Prancis diperkirakan akan mengumumkan kesepakatan gencatan senjata dalam pernyataan bersama.
Parlemen Lebanon akan bertemu pada Rabu (27/11) pagi untuk membahas kesepakatan tersebut.
Berbicara dalam pidato yang disiarkan televisi pada Selasa, Netanyahu mengatakan lamanya gencatan senjata bergantung pada Hizbullah. “Kami akan mempertahankan kebebasan bergerak sepenuhnya… jika Hizbullah memindahkan roket ke posisi yang tepat, kami akan menyerang.”
Rezim Zionis Israel memulai perang skala penuh di Lebanon pada akhir September ketika Netanyahu mengumumkan tujuan perang yang diperbarui, menekankan tekad untuk mengembalikan ratusan ribu pemukim ke rumah mereka di Palestina utara yang diduduki.
Komandan militer Zionis Israel berjanji untuk membasmi Hizbullah dan menghilangkan keberadaannya di Lebanon selatan. Namun, mereka akhirnya dipaksa untuk menerima perjanjian gencatan senjata tanpa mencapai satu pun dari tujuan tersebut.
Pemimpin oposisi Yair Lapid mengatakan kabinet Netanyahu "terseret ke dalam perjanjian dengan Hizbullah, saat ini kota-kota di utara hancur, kehidupan penduduk telah runtuh, dan tentara kelelahan."[IT/r]