0
Wednesday 27 November 2024 - 11:17
Lebanon - AS & Zionis Israel:

Gencatan Senjata Israel-Hizbullah Mulai Berlaku

Story Code : 1175096
A destroyed building in Beirut
A destroyed building in Beirut
Gencatan senjata antara Zionis Israel dan kelompok bersenjata Hizbullah yang berbasis di Lebanon, yang ditengahi oleh AS dan Prancis, mulai berlaku pada pukul 4 pagi waktu setempat pada hari Rabu (27/11). 
 
Tidak ada laporan pelanggaran segera.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Zionis Israel (IDF) Avichay Adraee mengatakan kepada wartawan bahwa pasukan Zionis Israel akan tetap berada di Lebanon selatan untuk sementara waktu.
 
Dia memperingatkan warga Zionis Israel yang melarikan diri dari kota-kota perbatasan karena tembakan roket Hizbullah bahwa belum aman untuk kembali.
 
Pertempuran antara Hizbullah dan Hamas meletus pada bulan Oktober 2023, ketika kelompok bersenjata pro-Palestina mulai menembakkan roket dan mortir melintasi perbatasan.
 
Hizbullah mengatakan pada saat itu bahwa mereka tidak akan mengakhiri permusuhan sampai IDF menghentikan perang mereka melawan Hamas di Gaza.
 
Zionis Israel akhirnya menginvasi Lebanon selatan pada awal Oktober dan meningkatkan serangan udara di Beirut dan kota-kota lain, menewaskan beberapa anggota Hizbullah tingkat tinggi, termasuk pemimpin lama kelompok itu, Hassan Nasrallah.
 
Lebih dari 60 orang tewas di Zionis Israel akibat serangan Hizbullah dan lebih dari 3.500 orang tewas akibat serangan udara Zionis Israel di Lebanon sejak Oktober 2023, menurut pejabat dari kedua belah pihak.
 
Sekitar 70.000 orang di Zionis Israel dan sekitar 1,2 juta orang di Lebanon mengungsi.
 
Mengumumkan gencatan senjata pada hari Selasa (26/11), Presiden AS Joe Biden yang akan lengser mengatakan bahwa Zionis Israel akan "secara bertahap menarik pasukannya yang tersisa" dari Lebanon dalam 60 hari ke depan.
 
"Infrastruktur teroris Hizbullah di Lebanon selatan tidak akan diizinkan untuk dibangun kembali," katanya. Menurut Biden, gencatan senjata dimaksudkan untuk menjadi permanen.[IT/r]
 
Comment