Ribuan Demonstran Spanyol Serukan Pemutusan Hubungan dengan Rezim Zionis
Story Code : 1175104
Protes pro-Palestina bertajuk "Hentikan Genosida di Palestina: Akhiri Perdagangan Senjata dan Hubungan dengan Israel" itu dimulai pada hari Selasa (26/11) di seluruh kota besar di Spanyol dan akan terus berlanjut selama beberapa hari mendatang.
Demonstrasi tersebut diselenggarakan oleh Jaringan Masyarakat Sipil untuk Solidaritas Melawan Pendudukan Palestina (RESCOP) dan berlangsung di lebih dari 40 lokasi di seluruh negeri termasuk kota-kota besar seperti Madrid, Barcelona, Seville, Granada, dan Valencia. Aksi-aksi ini akan terus berlangsung hingga akhir pekan ini.
Juru bicara RESCOP, Ana Sanchez, menyatakan, "Kami telah mengintensifkan tindakan kami selama sebulan terakhir untuk menghentikan perdagangan senjata dengan Israel. Unjuk rasa kami diikuti oleh ribuan orang di seluruh negeri selama berbulan-bulan dan kami ingin pemerintah Spanyol memutus hubungan diplomatik, ekonomi, dan terutama militer dengan Israel."
"Langkah pertama yang harus diambil adalah memberlakukan embargo senjata dan membatalkan seluruh lisensi penjualan senjata yang ada," lanjut Sanchez.
Ia juga mengkritik penindasan dan pembubaran protes pro-Palestina yang terjadi di beberapa negara Eropa. "Israel adalah rezim apartheid, dan salah satu karakteristik utamanya adalah membungkam suara-suara kritis," ujarnya.
Rezim Zionis melancarkan tindak genosida di Jalur Gaza yang diblokade pada 7 Oktober 2023, setelah kelompok Perlawanan Hamas Palestina melakukan operasi bersejarah terhadap entitas pendudukan sebagai balasan atas kekejaman rezim yang semakin intensif terhadap rakyat Palestina.
Israel memberlakukan blokade penuh terhadap wilayah berpenduduk padat itu dan memutus jalur masuknya bahan bakar, listrik, makanan, dan air bagi lebih dari dua juta warga Palestina yang tinggal di sana. [IT/G]