Macron: Seharusnya Kematian Sinwar Jadi Kesempatan untuk Gencatan Senjata
Story Code : 1167929
Hal ini disampaikan Macron dalam sebuah panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu pada Senin (21/10)
Macron membuat Netanyahu geram. Pasalnya, Presiden Prancis itu menyerukan embargo senjata terhadap rezim Zionis. Netanyahu bahkan menyebut Macron sebagai ‘aib’ bagi masyarakat Eropa yang ‘beradab’.
Macron mendesak Netanyahu untuk menjaga infrastruktur sipil di Lebanon dan memprioritaskan perlindungan warga sipil saat berupaya mencapai gencatan senjata. Ia juga mengutuk serangan Israel terhadap UNIFIL, misi penjaga perdamaian PBB di Lebanon, yang melukai beberapa pasukan penjaga perdamaian dalam beberapa minggu terakhir.
Macron sempat memperingatkan Netanyahu agar 'tidak lupa bahwa Israel itu dibuat oleh PBB'.
Sejak 23 September, Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran di Lebanon yang menargetkan apa yang diklaimnya sebagai pos-pos Hizbullah. Serangan tersebut menandai eskalasi mayor setelah setahun konflik lintas batas dengan Hizbullah sembari Israel terus membombardir Gaza.
Otoritas kesehatan Lebanon melaporkan hampir 2.500 orang tewas dan lebih dari 11.500 orang terluka dalam serangan Israel sejak tahun lalu. Pada 1 Oktober, Israel mengintensifkan konflik dengan melancarkan serangan darat ke Lebanon selatan.
Rezim kriminal itu terus melakukan serangan brutalnya di Gaza meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata. Otoritas kesehatan Gaza melaporkan lebih dari 42.600 orang tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak, dengan hampir 100.000 orang terluka sejak Israel memulai invasinya pada Oktober 2023 lalu.
Tindak genosida yang dilakukan rezim Zioni Israel telah mengungsikan hampir seluruh penduduk Gaza. Keadaan mereka diperburuk oleh blokade yang ditetapkan rezim tersebut sehingga menyebabkan mereka kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang diperlukan.