Pemimpin partai Palestina: Barat Menerapkan 'Standar Ganda' terhadap Kejahatan Perang Israel
Story Code : 1180930
Kejahatan perang Zionis Israel adalah masalah standar ganda oleh pemerintah Barat, pemimpin partai Inisiatif Nasional Palestina Dr. Mustafa Barghouti mengatakan kepada RT pada hari Jumat (27/12).
Barghouti mengomentari investigasi terbaru oleh New York Times yang menemukan bahwa pimpinan militer Zionis Israel telah melonggarkan aturan perangnya secara signifikan untuk mengebom Hamas setelah serangan 7 Oktober 2023 oleh kelompok militan Palestina.
Laporan NYT, yang mengutip lebih dari 100 tentara dan pejabat, mengatakan perwira Zionis Israel telah disetujui untuk membahayakan hingga 20 warga sipil di Gaza untuk membunuh seorang pejuang tingkat rendah, dan sering kali menyerang target yang dipilih sebagian menggunakan alat AI.
Perintah itu melepaskan "salah satu pemboman paling mematikan di abad ke-21," kata laporan itu.
Ketika ditanya apakah ia terkejut dengan pengungkapan tersebut, Barghouti menjawab bahwa ia sebenarnya terkejut bahwa butuh waktu yang “begitu lama” untuk menyimpulkan apa yang sudah jelas pada bulan-bulan pertama perang.
“Apa yang Zionis Israel lakukan tidak lain adalah pembantaian penduduk sipil Gaza,” katanya.
Pemimpin partai tersebut menunjukkan bahwa empat kota di Gaza telah rata dengan tanah, dengan sekitar 55.000 orang tewas, 70% di antaranya adalah wanita dan anak-anak. “Dan butuh waktu 14 bulan bagi dunia untuk mengetahuinya,” kata Barghouti, seraya menambahkan bahwa serangan gencar itu masih berlangsung karena tentara Zionis Israel baru saja membombardir rumah sakit terakhir di utara Gaza, menangkap petugas medis, dan menewaskan 50 orang di sana.
Barghouti menekankan hal ini tidak akan terjadi jika pemerintah Barat tidak mengizinkan Zionis Israel melanjutkan kejahatan perangnya.
AS menyediakan Zionis Israel dengan “setiap persenjataan militer yang memungkinkan” dan banyak pemerintah Eropa terus mendukung ini, katanya. "Jelas bahwa Zionis Israel tidak akan mampu melanjutkan perangnya selama seminggu tanpa dukungan Washington," kata politisi itu.
Barghouti juga menunjukkan bahwa IDF telah menduduki sebagian wilayah Suriah dan Lebanon, dan mulai membom Yaman. "Apa yang kita lihat bukan hanya pemerintahan pendudukan Zionis Israel, tetapi pemerintahan fasis Zionis Israel yang bertindak sebagai kekuatan kekaisaran, mencoba memaksakan kendalinya di seluruh wilayah," katanya.
Menurut pemimpin partai Palestina itu, dunia belum pernah melihat "perilaku agresor dan tindakan militer semacam itu sejak serangan Nazi Jerman terhadap negara-negara tetangganya selama Perang Dunia II."
Dan kemudian, menurutnya, muncul pertanyaan besar bagi setiap pemerintah Barat, "mengapa mereka memiliki standar ganda dalam hal Israel? Mengapa Zionis Israel dibiarkan berada di atas hukum internasional?"
Pemerintah Zionis Israel harus dihukum, diberi sanksi, dan dikenai divestasi dan boikot, Barghouti menyimpulkan.[IT/r]