Ayatollah Khamenei: Perlawanan Akan Memberikan Pukulan yang Lebih Menghancurkan pada 'Tubuh yang Membusuk' Israel
Story Code : 1163113
Ayatollah Khamenei membuat pernyataan tersebut dalam sebuah pesan belasungkawa pada hari Sabtu (28/9) atas kesyahidan Sayyid Hassan Nasrallah, pemimpin lama gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon, yang dibunuh dalam serangan udara besar-besaran Zionis Israel di Beirut selatan pada hari Jumat (27/9).
Imam Ali Khamenei tersebut mengumumkan lima hari berkabung nasional setelah kesyahidan kepala Hizbullah tersebut. Imam Khamenei tersebut mengatakan bahwa fondasi yang didirikan Nasrallah di Lebanon dan memberikan arahan kepada pusat-pusat kekuasaan lainnya tidak akan hilang dengan kehilangannya, tetapi akan diperkuat oleh darah kepala Hizbullah dan para martir lainnya dari serangan Beirut.
Ayatollah Khamenei menggambarkan Nasrallah sebagai pejuang besar, pembawa perlawanan di wilayah tersebut, seorang ulama dan pemimpin politik bijak yang menjadi martir dalam peristiwa tadi malam di Lebanon.
Ayatollah Khamenei menyatakan bahwa Nasrallah menjadi martir saat ia berencana untuk membela orang-orang tak berdaya yang tinggal di daerah Dahiyeh di selatan ibu kota Lebanon, Beirut, dan rumah-rumah mereka yang hancur.
Ayatollah Khamenei menambahkan bahwa Nasrallah berjuang selama puluhan tahun untuk membela rakyat Palestina yang tertindas, kota-kota dan desa-desa mereka yang diduduki, rumah-rumah yang hancur, dan orang-orang terkasih mereka yang dibantai.
“Berkah kemartiran adalah haknya yang tak terbantahkan setelah semua upaya ini,” tegas Ayatollah Khamenei. “Dunia Muslim kehilangan seorang tokoh besar, front perlawanan kehilangan seorang pembawa bendera terkemuka, dan Hizbullah Lebanon kehilangan seorang pemimpin yang unik,” kata Ayatollah Khamenei.
Akan tetapi, Ayatollah Khamenei menekankan, berkah dari kehati-hatian dan jihad Nasrallah selama puluhan tahun tidak akan pernah hilang.
Ayatollah Khamenei menekankan bahwa rezim Zionis yang jahat gagal meraih kemenangan dalam insiden ini. Imam Khamenei mengatakan bahwa pemimpin Hizbullah “bukan hanya seorang manusia, tetapi dia adalah sebuah jalan dan mazhab pemikiran dan jalan ini akan terus berlanjut.”[IT/r]