0
Thursday 19 September 2024 - 12:16
Lebanon - Zionis Israel:

Hizbullah: Kami Tidak Akan Takut atau Mundur

Story Code : 1160939
Sayyed Hashem Safieddine, head of the Lebanese resistance movement Hezbollah’s Executive Council
Sayyed Hashem Safieddine, head of the Lebanese resistance movement Hezbollah’s Executive Council
"Kami akan mengatakan ini kepada Zionis bahwa kami tidak akan takut atau mundur," kata Sayyid Hashem Safieddine, kepala Dewan Eksekutif Hizbullah, pada hari Rabu (18/9). "Kami memperingatkan semua komandan militer musuh bahwa perlawanan sudah siap," tambahnya, saat berbicara dalam upacara pemakaman yang diadakan untuk para anggota gerakan tersebut, yang telah menjadi martir selama operasi perlawanannya.
 
"Setiap orang harus memastikan bahwa perlawanan memiliki keunggulan, dan dapat memberikan pukulan berat kepada musuh," kata pejabat tersebut. Pernyataannya disampaikan sehari setelah ledakan yang menargetkan pager di seluruh negeri, merenggut nyawa sedikitnya 12 orang, termasuk dua anak-anak, dan melukai hampir 3.000 orang lainnya.
 
"Kami pasti akan menanggapi insiden teroris ini," tegas pejabat Hizbullah. "Dengan [mengambil] tindakan ini, [Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin] Netanyahu hanya akan menunjukkan rasa frustrasinya," imbuhnya, sambil menyatakan keyakinannya bahwa pejabat Israel itu "tidak akan mencapai tujuannya."
 
Safieddine mencatat bahwa Hizbullah telah menyerang sejumlah target di wilayah Palestina yang diduduki pada hari Rabu sebelumnya, dengan mengatakan hal ini menunjukkan bahwa perlawanan telah mempertahankan kesiapannya.
 
Kemudian pada hari Rabu (18/9), sebanyak 20 orang tewas dan lebih dari 450 lainnya terluka setelah lebih banyak perangkat komunikasi meledak di seluruh Lebanon, termasuk di ibu kota Beirut serta bagian selatan dan timur negara itu. Rezim Zionis Israel menolak berkomentar tentang perkembangan tersebut, tetapi Hizbullah telah menganggapnya bertanggung jawab penuh.
 
Insiden hari Rabu tersebut menandai serangan paling mematikan yang menargetkan Lebanon sejak 7 Oktober, ketika rezim tersebut mengintensifkan serangan mematikannya terhadap negara tersebut. Hizbullah telah melancarkan ratusan serangan sebagai balasan atas eskalasi tersebut.
 
Negara ini juga berjanji untuk menanggapi dengan seluruh kekuatannya dan memperkuat diri jika Israel kembali berperang. Rezim tersebut melancarkan perang terhadap Lebanon pada tahun 2000 dan 2006, tetapi kemudian dipaksa mundur secara memalukan sebagai akibat dari operasi pertahanan Hizbullah yang menentukan.[IT/r]
 
Comment