0
Friday 19 July 2024 - 21:55
Yaman - AS, Inggris & Zionis Israel:

Houthi Mengecam Negara-negara Arab karena Diam Menyaksikan Pembantaian Israel, Memperingatkan Arab Saudi 

Story Code : 1148586
Leader of Yemen’s Ansarullah resistance movement Abdul-Malik al-Houthi
Leader of Yemen’s Ansarullah resistance movement Abdul-Malik al-Houthi
Dalam pidatonya di televisi yang disiarkan langsung dari ibu kota Yaman, Sana’a pada Kamis (18/7) sore, Adul-Malik al-Houthi mengatakan beberapa negara Arab bahkan menjalin hubungan yang lebih kuat dengan rezim Zionis Israel.

“Beberapa negara Arab telah memperkuat dan membina hubungan mereka dengan entitas Zionis pendudukan, sementara mereka hanya duduk diam menyaksikan pembantaian, penderitaan dan kelaparan warga Palestina,” katanya.

“Tidak ada orang di dunia ini yang kehilangan nyawa dan mati kelaparan seperti yang dialami warga Palestina di Jalur Gaza,” tambahnya.

Pemimpin Ansarullah juga mengkritik negara-negara tetangga wilayah yang diduduki Zionis  Israel karena kegagalan mereka membantu warga Palestina. “Sebaliknya, negara-negara ini mengirimkan makanan dalam jumlah besar ke rezim Zionis,” katanya.

Houthi menyamakan bantuan kepada Israel dengan pengkhianatan terhadap perintah Tuhan serta ajaran Nabi Muhammad (SAW) dan kemunafikan yang terang-terangan.

“Barbarisme Zionis Israel di Gaza adalah contoh perilaku penjahat yang diperintahkan Tuhan untuk dilawan. Rezim Zionis, dengan agresi dan kejahatannya di Gaza, kini berada di garis depan ketidakpercayaan. Zionis saat ini menjadi pembawa bendera despotisme dan tirani,” kata pemimpin Ansarullah itu.

Kebrutalan Zionis Israel sudah menjadi perilaku yang lumrah

Houthi merujuk pada pemboman baru-baru ini terhadap kamp pengungsi Mawasi di Gaza selatan dengan delapan bom besar buatan AS, dan mengatakan, “Kebrutalan kini menjadi sifat musuh Zionis Israel.”

“Sangat aneh bahwa pemerintah Barat serta beberapa negara Arab dan Muslim berdiam diri dan hanya menyaksikan kejahatan dan pembantaian ini dilakukan,” katanya.

Houthi mengatakan Amerika Serikat terlibat dalam semua kejahatan dan kekejaman yang dilakukan Zionis Israel terhadap warga Palestina. Dia mengatakan ketahanan dan ketekunan warga Palestina di Gaza telah melampaui semua harapan dan masyarakat tetap tabah menghadapi penderitaan besar yang mereka alami.

Kelompok perlawanan yang berbasis di Gaza, katanya, telah merevisi aturan keterlibatan mereka, merekrut pasukan setiap hari dan terus memproduksi amunisi yang diperlukan terlepas dari blokade ketat di wilayah pesisir.

Pemimpin Ansarullah mengatakan Zionis Israel mengebom kamp-kamp pengungsi dan mengusir orang-orang dengan alasan palsu yaitu menargetkan komandan perlawanan Palestina. “Rezim yang agresif, menindas, dan menduduki ini bertanggung jawab penuh atas semua kejahatan yang dilakukan di Jalur Gaza.”

Houthi juga mengkritik beberapa media Arab karena mendukung Israel dan mengulangi narasi rezim tersebut, yang menyatakan bahwa entitas Zionis berusaha untuk meminta pertanggungjawaban warga Palestina yang tertindas atas konflik Gaza.

Zionis Israel menderita kekalahan besar dalam bentrokan dengan Hizbullah

 Di bagian lain sambutannya, Houthi mengatakan militer Zionis Israel telah menderita kekalahan besar selama konfrontasi dengan Hizbullah, menekankan bahwa pejuang perlawanan Lebanon sangat aktif dan kuat, dan telah menimbulkan kerugian besar bagi Israel.

“Zionis Israel telah mengakui bahwa mereka terjebak dalam krisis sejarah, dan mengalami kekalahan terburuk sejak tahun 1948 karena operasi terhadap lokasi-lokasi di wilayah pendudukan di utara,” katanya.

Pasukan Yaman telah menargetkan 170 kapal yang terkait dengan AS, Inggris, dan Zionis Israel

Pemimpin Ansarullah juga menggarisbawahi bahwa unit angkatan laut Yaman melakukan setidaknya 25 operasi anti-Zionis Israel selama seminggu terakhir, menggunakan rudal balistik, rudal jelajah, drone, dan kendaraan permukaan nirawak.

“Sejak Angkatan Bersenjata Yaman melancarkan operasi maritim pro-Palestina [pada Oktober tahun lalu], mereka telah menargetkan 170 kapal yang berafiliasi dengan AS, Inggris, dan Zionis Israel. Operasi ini telah secara tajam menurunkan jumlah pelayaran kapal menuju pelabuhan Zionis Israel,” kata Houthi.

Dia mengatakan pasukan Yaman bertekad untuk meningkatkan ancaman dan memperluas operasi mereka ke Samudera Hindia dan Laut Mediterania.

“Serangan mereka memaksa Zionis Israel menyatakan Pelabuhan Eilat bangkrut. Operasi Yaman juga memaksa kapal induk USS Dwight D. Eisenhower meninggalkan perairan teritorial negara tersebut,” kata Houthi, menekankan bahwa serangan koalisi AS-Inggris tidak dapat menghalangi Yaman untuk melakukan operasi anti-Zionis Israel.

Houthi juga memperingatkan Arab Saudi agar tidak bergandengan tangan dengan AS dan Inggris, dan berkontribusi terhadap serangan udara mereka terhadap Yaman.

Pemimpin Ansarullah akhirnya menyerukan semua lapisan masyarakat Yaman untuk turun ke jalan pada hari Jumat (19/7), dan menegaskan kembali solidaritas kuat mereka terhadap warga Palestina di Gaza.[IT/r]
 
Comment