Iran dan Yordania Menggarisbawahi Perlunya Menghentikan Perang Genosida Israel di Gaza
Story Code : 1129750
Amir-Abdollahian dan Safadi bertemu di sela-sela pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York pada hari Kamis (18/4) ketika keduanya bertukar pandangan mengenai perkembangan terkini di Gaza dan seluruh wilayah.
Diplomat terkemuka Iran tersebut menggambarkan dukungan berkelanjutan pemerintah AS terhadap rezim Zionis Israel dan kurangnya tekad Washington untuk mengakhiri perang di Gaza serta sikap penghasut perang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai alasan utama berlanjutnya genosida terhadap Palestina.
Amir-Abdollahian menekankan perlunya upaya berkelanjutan masyarakat internasional, khususnya negara-negara Islam, untuk mengakhiri agresi Zionis Israel terhadap wilayah yang terkepung.
Menunjuk pada situasi kritis di Jalur Gaza, menteri luar negeri Iran menyerukan tindakan tegas oleh komunitas internasional dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) serta negara-negara anggotanya untuk menghadapi kejahatan entitas pendudukan.
Di tempat lain dalam pertemuannya, Amir-Abdollahian menekankan perlunya dan besarnya pembalasan Iran terhadap Israel pada Sabtu (13/4) malam dalam kerangka pertahanan yang sah setelah agresi rezim baru-baru ini terhadap fasilitas diplomatik Iran di ibu kota Suriah, Damaskus.
Menggarisbawahi bahwa tindakan militer Iran terhadap Zionis Israel “sangat tepat dan penuh perhitungan,” Menteri Luar Negeri Iran mengatakan, “Respon militer Iran terhadap serangan Zionis Israel hanyalah operasi yang terbatas dan minimal, dan jika ada petualangan lebih lanjut yang dilakukan oleh rezim Zionis Israel, maka Iran akan membalasnya. akan menjadi penentu, segera dan maksimal.”
Safadi, pada bagiannya, menyampaikan terima kasih atas upaya diplomatik Republik Islam untuk menghentikan perang Zionis Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
Safadi menggambarkan situasi di Palestina sebagai situasi yang sulit dan rumit, dan menekankan bahwa Yordania akan melanjutkan upayanya untuk menghentikan perang melawan Gaza melalui segala cara yang mungkin.
Menteri luar negeri Yordania juga menunjuk pada pandangan negaranya mengenai solusi politik terhadap krisis Palestina dan menekankan penolakan tegas Amman terhadap segala upaya untuk merelokasi warga Palestina ke negara-negara tetangga.
Safadi mengatakan Yordania dan Iran memiliki pandangan dan posisi yang sama mengenai perlunya mengakhiri perang melawan Gaza sesegera mungkin dan menyerukan kelanjutan upaya dalam hal tersebut.
Zionis Israel melancarkan kampanye brutal di Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober. Jumlah korban tewas akibat serangan tanpa henti yang dilakukan rezim tersebut kini mencapai 34.000 orang, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Data juga menunjukkan lebih dari 14.500 dari 1,1 juta anak-anak Gaza telah terbunuh sejak bulan Oktober itu. Ribuan lainnya hilang, diperkirakan terkubur di bawah reruntuhan.
Iran dan UEA membahas perkembangan regional
Dalam percakapan telepon pada hari Kamis (18/4), Amir-Abdollahian dan rekannya dari Uni Emirat Arab Abdullah bin Zayed Al Nahyan bertukar pandangan mereka mengenai perkembangan terkini di Gaza dan kelanjutan agresi Zionis Israel di Gaza.
Kedua menteri luar negeri tersebut menggarisbawahi perlunya menghentikan kejahatan rezim pendudukan sesegera mungkin dan mempercepat pengiriman bantuan kemanusiaan.
Amir-Abdollahian menyatakan penyesalannya atas banjir besar yang terjadi di UEA dan mengumumkan kesiapan Iran untuk membantu masyarakat yang terkena dampak.
Diplomat terkemuka Uni Emirat Arab ini juga menekankan keinginan negaranya untuk mengembangkan hubungan bilateral dengan Iran di segala bidang karena keduanya mengutamakan penyelenggaraan komite ekonomi dan konsuler bersama secara rutin.[IT/r]