_setelah berkomunikasi dg sahabat saya yang pergi melihat langsung negara iran ternyata syiah-sunni hidup berdampingan, membaur menjaga persatuan dan saling menghormati. kalau dibandingkan dg negara kita yang tercinta ini,pemerintah iran sangat peduli terhadap rakyatnya dan lebih baik dari negara kita. sudah selayaknya para pemimpin negara kita terutama para WAKIL RAKYAT supaya study banding ke negara iran.
Insya Allah, bila Sunni & Syiah berganteng tangan tanpa pedulikan Ocehan Syeitan Wahabi-Salafi/Takfiri, pasti akan memakmurkan Indonesia, krn bagi kami Ucapan Ayatullah Ali Sistani cukup bhw Sunni adalah sdr kami>
kita mengatakan kepada mereka
“Tidak, Anda Syiah”. Sikap seperti ini
adalah penyakit dari _setan yang ingin memecah belah kita. Bisakah Anda
membayangkan, kita suni adalah
sembilan puluh persen dari muslim
dunia dan sepuluh persennya adalah
Syiah yang ingin menjadi saudara
seiman, tapi yang sembilan puluh persen ketakutan. Saya tidak mengerti
mengapa Anda yang sembilan puluh
persen menjadi ketakutan? Mereka
yang seharusnya ketakutan!
Seharusnya Anda tahu perasaan yang
mereka miliki untuk Anda. Saat salat
Jumat di Iran, terdapat jutaan orang.
Anda harus melihat cara mereka
melihat kepada Anda saat Anda
berjalan, mereka sadar bahwa Anda orang asing dan tidak satu dari mereka
yang air matanya tidak mengalir di pipi
mereka. Inilah perasaan yang mereka
miliki untuk Anda, tapi Anda
mengatakan tidak. Anda ingin mereka
tetap di luar, takut kalau mereka mengeluarkan Anda (dari mazhab Anda
—pent.). Anda hanya bisa keluar kalau
ada hal yang lebih baik dari yang Anda
miliki. Saya tidak tahu, mungkin di
antara kalian berpikir saya seorang
Syiah, tapi saya masih di sini bersama kalian.
"AHMAD DEEDAT"