0
Friday 10 June 2022 - 11:19

Blinken Dicecar : 'Kenapa Tidak Ada Pertanggungjawaban Israel atau Arab Saudi atas Pembunuhan jurnalis?'

Story Code : 998593
Blinken (Anadolu).
Blinken (Anadolu).
“Sekretaris Blinken, bagaimana dengan Shireen Abu Akleh?,” tanya Martin seperti dilaporkan Mondoweiss pada Rabu.

“Dia dibunuh oleh pasukan Israel. CNN baru saja menyetujui ini. Ini adalah dua sekutu terbesar kita di Timur Tengah, Arab Saudi dan Israel. Mereka telah membunuh wartawan Amerika dan sama sekali tidak ada akibat. . . Anda duduk di sini berbicara tentang kebebasan pers dan demokrasi. Amerika Serikat menyangkal kedaulatan kepada puluhan juta orang di seluruh dunia dengan sanksi kejam karena memilih pemimpin yang tidak Anda sukai. Mengapa tidak ada pertanggungjawaban bagi Israel atau Arab Saudi karena membunuh jurnalis?” tanyanya beruntun.

“Saya menyesalkan hilangnya Shireen,” jawab Blinken. “Dia adalah seorang jurnalis yang luar biasa, seorang warga negara Amerika… Kami sedang mencari penyelidikan yang independen dan kredibel. Ketika penyelidikan itu dilakukan, kami akan mengikuti fakta, ke mana pun mereka mengarah. Ini sesederhana itu.”

Blinken juga mengatakan bahwa fakta dari kasus tersebut “belum ditetapkan.”

Abu Akleh terbunuh pada 11 Mei saat meliput di luar kamp pengungsi di Jenin. Awalnya pemerintah Israel mengklaim dia tewas di tengah duel tembak-menembak, namun hal ini langsung dibantah melalui kesaksian saksi dan video.

Israel mengumumkan bahwa mereka meluncurkan penyelidikan atas kematiannya, tetapi IDF telah menjelaskan bahwa tidak akan ada penyelidikan kriminal.

Terlepas dari seruan berulang kali dari anggota Parlemen AS untuk penyelidikan independen, pemerintahan Biden telah menjelaskan bahwa mereka mempercayai Israel untuk melakukannya sendiri. Kementerian luar negeri Palestina baru-baru ini meminta Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk menyelidiki pembunuhan Abu Akleh, tetapi Amerika Serikat menentang keterlibatan ICC.

"Kami percaya bahwa ICC harus mempertahankan fokusnya pada misi intinya, dan misi inti itu adalah menjadi pengadilan terakhir dalam menghukum dan mencegah kejahatan kekejaman," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price kepada wartawan dua minggu lalu.

Penyelidikan CNN yang dirujuk Martin diterbitkan pada 26 Mei. Mengandalkan laporan saksi mata, video, dan analisis balistik, organisasi berita tersebut menyimpulkan bahwa “tidak ada pertempuran aktif, atau militan Palestina di dekat Abu Akleh pada saat-saat menjelang kematiannya” dan bahwa bukti “menunjukkan Abu Akleh ditembak mati dalam serangan yang ditargetkan oleh pasukan Israel.” 

Pada minggu yang sama AP melakukan rekonstruksi pembunuhan Abu Akleh. Mereka melaporkan bahwa temuan mereka memberikan “dukungan pernyataan dari otoritas Palestina dan rekan Abu Akleh bahwa peluru yang menebasnya berasal dari senjata Israel.”

Ini bukan pertama kalinya Blinken menghadapi protes publik atas pembunuhan Abu Akleh dalam beberapa pekan terakhir. Dalam upacara pembukaan di Universitas Georgetown yang ia hadiri pada 21 Mei, beberapa mahasiswa memajang foto mendiang jurnalis Palestina-Amerika dan mengibarkan bendera Palestina. Lulusan Palestina-Amerika Nooran Alhamdan menolak berjabat tangan dengan Blinken saat berjalan melintasi panggung.[IT/AR]
Comment