Penyelidikan Kerusuhan Capitol AS Akan Dimulai dengan Audiensi tentang Kekerasan

Pada hari Kamis (2/6), Komite DPR yang menyelidiki kerusuhan mengumumkan bahwa sidang pertama akan diadakan pada 9 Juni, dengan sidang tambahan ditetapkan untuk minggu berikutnya.

Komite – dengan tujuh Demokrat dan dua Republikan – menghabiskan sebagian besar tahun lalu untuk menyelidiki peristiwa sebelumnya dan mendorong serangan oleh ribuan pendukung Trump, yang menyerbu gedung karena kekalahannya dari Presiden AS Joe Biden.

Sesaat sebelum kerusuhan, Trump menyampaikan pidato provokatif kepada para pendukungnya yang mengulangi klaim palsunya bahwa pemilihan itu dicuri darinya melalui kecurangan pemungutan suara yang meluas, mendesak para pendengar untuk berbaris di Capitol dan “berjuang seperti neraka.”

Panel melakukan lebih dari 1.000 wawancara, termasuk banyak dengan rekan dekat Trump dan anggota keluarga, mantan pembantu Gedung Putih, dan beberapa anggota parlemen.

Itu juga mengumpulkan lebih dari 125.000 catatan terkait dengan apa yang disebut komite sebagai konspirasi untuk menggulingkan pemerintah.

Penyelidikan ini berfokus pada upaya Trump dan rekan-rekannya untuk mempromosikan klaim pemilihannya yang salah, dengan anggota komite menunjukkan bahwa nasib demokrasi di Amerika Serikat dipertaruhkan.

Trump membantah melakukan kesalahan dan menuduh komite yang dipimpin Demokrat dan terlibat dalam serangan politik.

Empat warga sipil tewas hari itu, satu ditembak mati oleh polisi dan yang lainnya karena sebab alamiah. Lebih dari 100 petugas polisi terluka, satu meninggal pada hari berikutnya, dan empat petugas bunuh diri kemudian.[IT/r]