Pejabat Senior: Hizbullah akan Muncul Sebagai Pemenang dari Perang Apa Pun

Hizbullah kuat dan mampu memenangkan segala jenis peperangan, kata kepala Dewan Eksekutif Hizbullah Sayyed Hashem Safieddine pada hari Sabtu, seperti dilaporkan jaringan televisi al-Manar Lebanon.

Masa depan adalah milik perlawanan serta persamaan yang dibuat oleh Martir Hassan al-Qais dan drone Hassan, kendaraan udara tak berawak, yang dinamai menurut namanya, kata Safieddine.

Hassan al-Qais merupakan salah satu komandan Hizbullah yang berkontribusi besar untuk memajukan kekuatan militer gerakan tersebut sebelum menjadi martir oleh rezim Israel pada tahun 2015.

Pernyataan pejabat Hizbullah itu muncul hanya sehari setelah kelompok tersebut melaporkan keberhasilan flyover UAV di dalam wilayah pendudukan dan mengembalikan pesawat dengan selamat ke Lebanon. 

Sebelum kembali, pesawat itu menjelajahi "area yang ditargetkan selama 40 menit dalam misi pengintaian, yang membentang sepanjang 70 kilometer," Hizbullah mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.

Militer Israel mengkonfirmasi hal itu, dengan mengatakan sebuah rudal pencegat yang ditembakkan ke pesawat dan pesawat-pesawat tempur yang dikerahkan gagal mencegatnya.

Di tempat lain dalam sambutannya, pejabat Hizbullah menegaskan bahwa kemampuan gerakan itu akan mengejutkan rezim pendudukan.

Libanon berjuang dari dua perang Israel pada tahun 2000 dan 2006. Pada kedua kesempatan, kontribusi medan pertempuran oleh Hizbullah terbukti merupakan aset yang sangat diperlukan, memaksa militer Israel mundur.

Akhir tahun lalu, Pusat Penelitian ALMA, sebuah organisasi Israel, mengatakan Hizbullah memiliki sekitar 2.000 kendaraan udara tak berawak dibandingkan dengan tahun 2006 ketika kelompok itu hanya memiliki kurang dari 50, memperingatkan bahwa “segerombolan” UAV semacam itu dapat sangat merusak rezim Israel. pertahanan.

Safieddine juga menunjuk pada sanksi yang telah dijatuhkan Amerika Serikat pada Lebanon atas pengaruh signifikan Hizbullah di bidang politik dan militer Lebanon.

“Jika Amerika berusaha untuk menghilangkan kekhawatiran musuh Israel [mengenai Hizbullah] dengan membawa Lebanon di bawah tekanan dan blokade keuangan dan ekonomi, [mereka harus tahu bahwa] pesawat tak berawak kami menyebabkan tekanan lebih lanjut di antara mereka (Israel) kemarin,” katanya.

Safieddine, sementara itu, memperingatkan mereka yang mengambil hati AS di negara itu agar tidak terlalu mempercayai "kubu Amerika", menambahkan, "Siapa pun yang menantang Hizbullah akan dihancurkan dan menderita kekalahan."[IT/AR]