Takfiri Asal Inggris: Pintu 'Jihad' di Suriah Masih Terbuka

Seorang warga Inggris yang ikut 'berjihad' dengan kelompok pemberontak garis keras di Suriah menyeru warga senegaranya untuk bergabung dengan mereka di 'tanah yang diberkahi' itu.

The Independent Day melaporkan pada hari Kamis (20/3/14) bahwa sebuah video telah diposting secara online. Dalam video itu, seorang pria bertopeng dengan aksen London mengatakan, pintu 'jihad' di Suriah masih terbuka. Dia juga mengaku telah membantu tiga warga Inggris untu pergi ke Suriah.

Disinyalir, pria itu adalah anggota Negara Islam Irak dan Syam (ISIS), sebuah kelompok teroris yang berafiliasi dengan al-Qaeda. Pria itu pernah muncul dalam beberapa video lain yang diunggah oleh kelompok Rayat al-Tauhid yang mengklaim sebagai distributor materi-materi berbahasa Inggris yang berhubungan dengan ISIS.

Seruan untuk bergabung dengan 'jihadis' di Suriah itu muncul karena otoritas Inggris saat ini semakin mengawasi warga Inggris yang pergi ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok-kelompok ekstremis di sana.

Total warga Inggris yang hadir di Suriah saat ini diperkirakan mencapai angka ratusan. Dari angka itu, sekitar 20 orang 'syahid' dalam berbagai pertempuran.

Dalam video yang diposting sebelumnya, pria itu berbicara tentang kesulitan pertempuran di Suriah. Menurutnya, "Anda tidak hanya datang ke sini, [tapi harus] mengenakan rompi taktis, mengambil Kalashnikov dan memanjangkkan jenggot." Tapi dalam video terbaru yang diposting hari Rabu itu, dia mengubah pendekatan dan secara aktif mendorong orang lain untuk bergabung ke Suriah.

"Kami berhasil mendatangkan tiga atau empat saudara sesama Islam tercinta. Anda bisa lihat sendiri," katanya sambil duduk di atas sebuah mesin berat. Kamera kemudian beralih ke pria lain yang mengenakan penutup muka dan berbicara dengan aksen Inggris yang sama.

"Kami mengirim salam Islam dari tanah yang diberkati, Syam. Dengan karunia Allah, Dia telah memungkinkan kami memasuki tanah yang diberkati. Tanah yang orang kafirnya selalu memberitahu Anda bahwa jika Anda berusaha ke sana akan ada sebuah konsekuensi untuk Anda."

Dilaporkan bahwa video terbaru itu bertujuan menegaskan bahwa warga Inggris masih ingin 'berjihad' di Suriah seiring pertempuran yang masih terus berlangsung di utara dan timur Suriah.[IT/TI/NAT]