0
3
Komentar
Thursday 20 March 2014 - 13:57
Pasca Referendum Crimea

Jerman Batalkan Kesepakatan Senjata dengan Rusia

Story Code : 363798
Rheinmetall.jpg
Rheinmetall.jpg

Jerman memutuskan untuk menghentikan kesepakatan senjata utama dengan Rusia setelah krisis terjadi di wilayah Crimea.

Wakil Konselor Jerman, Sigmar Gabriel mengumumkan pada hari Rabu (19/3/14) tentang penangguhan proyek Rheinmetall dan mengatakan, perdagangan senjata apapun dengan Moskow saat ini tidak bisa dipertahankan.

Kesepakatan tersebut dilaporkan bernilai sekitar USD 140 juta.

Pejabat dari kontraktor pertahanan Rheinmetall, sebelumnya berjanji untuk memenuhi kewajiban perusahaan berdasarkan kontrak yang ditandatangani untuk membangun peralatan simulasi tempur untuk Rusia. Namun pemerintah Jerman menyatakan bahwa kontrak itu maslaah Rheinmetall dan tidak ada rencana ekspor saat ini.

"Pemerintah Jerman menganggap ekspor pusat simulasi tempur ke Rusia tidak dapat diterima dalam situasi saat ini," kata Menteri Ekonomi Jerman dalam sebuah pernyataan pada Reuters.

Pusat simulasi tempur yang disepakati sekitar dua tahun lalu itu memiliki kapasitas untuk melatih 30.000 tentara Rusia per tahun.

Crimea menyatakan kemerdekaannya dari Ukraina 17 Maret lalu dan secara resmi ditetapkan menjadi bagian dari Rusia sehari setelah referendum di mana 96,8 % warga memilih mendukung pemisahan diri dari Ukraina.

Hal ini memicu kemarahan Amerika Serikat dan Uni Eropa. Mereka memaksakan tindakan hukuman seperti larangan perjalanan dan pembekuan aset sejumlah pejabat Rusia dan pihak berwenang di Crimea.[IT/r]
Comment


Germany
AS dan Uni Eropa adalah pihak yg kalah, dan akan selalu kalah.
Indonesia
sampai berapa lama kah Jerman mau dijadikan jongos sama antek2 zionist klo pasokan gasnya dikurangi bahkan distop sama Rusia
Kuwait
jerman dan sekutu2nya Bagai macan ompong yg menggertak. Gak perlu dilawan tinggal di cuekin,ntar juga mati sendiri akibat gak bisa makan.