Warga Eropa Sebut Cina Negara Adi Daya Dunia

 
Sebuah jajak pendapat baru menyebutkan, sebagian besar warga di seluruh dunia mempercayai bahwa Cina kelak akan menggantikan peran Amerika Serikat sebagai kekuatan ekonomi di dunia.

Temuan ini didasarkan pada survei terbaru di 39 negara antara 37.653 responden yang dilakukan dari 2 Maret sampai dengan 1 Mei 2013 oleh Global Attitudes Project dari Pew Research Center.

Sejak runtuhnya keuangan tahun 2008, persentase median penamaan AS sebagai kekuatan ekonomi terkemuka di dunia menurun dari 47 persen menjadi 41 persen saat ini.

Secara keseluruhan, di antara 20 negara yang juga disurvei pada tahun 2008, 41 persen orang menyatakan AS sebagai kekuatan ekonomi terkemuka di dunia, sementara 34 persen menempatkan Cina dalam posisi itu.

Sementara menariknya di sebagian besar Eropa adalah Cina akhirnya akan menggantikan AS sebagai negara adidaya ekonomi.

Masyarakat di beberapa negara sekutu terdekat Amerika di Eropa Barat bahkan mengatakan Cina sudah menjadi lokomotif ekonomi dunia saat ini.

Sekitar 53 persen di Inggris mengatakan Cina adalah ekonomi terkemuka, sementara hanya 33 persen menyatakan AS. Di Jerman, 59 persen mengatakan Cina adalah pemimpin ekonomi global dibandingkan dengan hanya 19 persen yang berpikir posisi teratas ,asih dipegang AS.

Bahkan di banyak negara di mana AS masih dipandang sebagai kekuatan global terbesar, mayoritas masyarakat menyebut bahwa Cina suatu hari akan menjadi negara adidaya terkemuka di dunia.

Laporan Pew terbaru itu adalah refleksi dari pendapat global terhadap ekonomi Amerika sejak 2008 dan ekspansi ekonomi besar Cina dalam beberapa dekade terakhir.

Pada bulan Maret lalu, Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan mengatakan, perekonomian Cina akan melampaui Amerika Serikat dan akan menjadi  perekonomian terbesar dunia pada tahun 2016, dalam hal daya beli.

Cina saat ini telah melampaui Amerika Serikat sebagai mitra dagang untuk sebagian besar di dunia, termasuk sekutu AS seperti Korea Selatan dan Australia, menurut sebuah analisis dari data perdagangan Associated Press (AP).[IT/r]