Pemerintah & Elemen Korut Kompak Siap Ganyang AS

Situasi di semenanjung Korea semakin memanas sejak dua pesawat siluman pembom berkapasitas nuklir AS B2 memprovokasi Korea Utara. Dalam sebuah pernyataan, Korea Utara mengatakan negaranya telah memasuki fase situasi perang dengan Korea Selatan, dan Pyongyang akan menangani setiap masalah yang berkembang sesuai dengan koridor perang.

Pernyataan yang disiarkan oleh Kantor Berita Resmi Korean Central (KCNA) pada hari Sabtu, 30/03/13, itu mengatakan, bahwa "Sampai sekarang, hubungan antar-Korea sudah memasuki situasi perang, dan semua hal yang terkait antara kedua Korea akan ditangani sesuai dengan protokol perang."

Pernyataan itu dikeluarkan bersama oleh pemerintah, partai yang berkuasa, dan organisasi lainnya di Korea Utara ditengah meningkatnya ketegangan di semenanjung Korea itu.

Pernyataan bersama itu juga memperingatkan, setiap provokasi militer di dekat wilayah Korea Utara-Selatan atau perbatasan laut dua negara tersebut akan menjadi konflik skala penuh dan perang nuklir.

Sebelumnya pemerintah Rusia hari dan Cina memperingatkan AS dan semua pihak untuk bekerja sama mencegah situasi lebih parah di dua negara bersaudara itu.

Menlu Rusia dalam sebuah pernyataan mengatakan "kita kemungkinan membiarkan situasi tidak terkendali dan masalah ini akan berkembang menjadi lingkaran setan". kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Jumat, 29/03/13.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Hong Lei mengatakan, "Kami menyerukan kepada semua pihak yang terkait untuk melakukan upaya bersama meredakan ketegangan. Perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea serta Asia Timur Laut merupakan kepentingan bersama."

Pada Kamis (28/3/13), dalam konferensi pers di Pentagon, Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel membantah bahwa Amerika Serikat telah memperburuk situasi dengan menerbangkan pesawat pembom siluman B2 ke wilayah tersebut. Namun Hagel mengatakan, Amerika Serikat siap menghadapi setiap kemungkinan dari Korea Utara dengan serius. [IT/On]