Menteri Iran Sebut Kemitraan Strategis Iran-Tiongkok Kuat
Story Code : 1181094
Dalam sebuah posting di laman X resminya pada hari Sabtu (28/12), Araghchi menyoroti ketahanan kemitraan dan fondasinya pada nilai-nilai dan kepentingan bersama. "Kemitraan strategis Iran-Tiongkok kuat karena didukung oleh ikatan budaya dan peradaban dan berakar pada nilai-nilai dan kepentingan bersama," katanya.
Komentar menteri itu muncul di tengah pembicaraan tingkat tinggi di Beijing, di mana Iran dan Tiongkok menegaskan kembali komitmen mereka terhadap stabilitas regional.
“Dengan meluasnya konflik & terorisme di kawasan kami - di tengah upaya jahat untuk mendominasi di tingkat global - Iran dan Tiongkok bertekad lebih dari sebelumnya untuk menegakkan supremasi hukum dan menjaga stabilitas,” imbuhnya.
Araghchi juga menyinggung upaya bersama Teheran dan Beijing untuk memerangi ketidakstabilan regional dan menegakkan supremasi hukum, dengan menegaskan bahwa masa depan Timur Tengah harus ditentukan oleh rakyatnya sendiri.
Selama kunjungannya ke Beijing, menteri luar negeri Iran bertemu dengan mitranya dari Tiongkok Wang Yi, di mana kedua pihak menekankan pentingnya kerja sama bilateral mereka secara strategis. Global Times melaporkan bahwa kedua diplomat tersebut menggarisbawahi peran kemitraan ini dalam mempromosikan perdamaian dan stabilitas regional, serta implikasi globalnya.
Wang Yi menegaskan kembali dukungan Tiongkok untuk dialog politik guna menyelesaikan masalah nuklir Iran, dengan menekankan perlunya semua pihak yang terlibat untuk berkontribusi secara konstruktif terhadap pemulihan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).
Ia menambahkan bahwa semua pihak terkait harus memainkan peran konstruktif dalam menghidupkan kembali negosiasi dan menahan diri dari sanksi dan tekanan yang berulang.
Sementara itu, Araghchi menyatakan apresiasinya atas peran kunci Tiongkok dalam menjaga kesepakatan nuklir Iran, dan lebih jauh mencatat bahwa Iran tetap berkomitmen untuk memperdalam hubungan dengan Tiongkok. Ia menekankan bahwa memperluas hubungan strategis dengan Beijing merupakan prioritas bagi kebijakan luar negeri Iran.
Kedua diplomat juga mendesak perlunya penerapan Kesepakatan Kerja Sama Komprehensif Iran-Tiongkok, yang bertujuan untuk meningkatkan pertukaran politik, ekonomi, budaya, dan teknologi antara kedua negara. [IT/G]