Norwegia Kecam Serangan Israel terhadap Rumah Sakit di Gaza
Story Code : 1181138
"Sangat menyedihkan dan sama sekali tidak dapat diterima bahwa warga sipil di Gaza, termasuk anak-anak, tidak mendapatkan perawatan yang menyelamatkan nyawa karena kurangnya rumah sakit, staf medis, dan peralatan akibat pemboman Israel," kata Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Støre dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (28/12).
Støre mengatakan bahwa rumah sakit dan staf medis kebal terhadap serangan apa pun karena mereka dilindungi berdasarkan hukum internasional. Ia menekankan perlunya "Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kelompok-kelompok bantuan untuk memiliki akses ke Gaza guna menyediakan pasokan vital di sana".
"Warga sipil, orang sakit dan terluka harus dilindungi dan diberikan bantuan makanan dan medis," tegasnya. "Sangat tidak dapat diterima jika otoritas Israel mencegah pekerja kemanusiaan menjangkau mereka yang membutuhkan di Gaza," imbuhnya.
Perdana Menteri Norwegia mendesak rezim Israel untuk mematuhi kewajiban internasionalnya, menekankan perlunya mengakhiri penderitaan di Gaza, dengan mengatakan bahwa gencatan senjata, pembebasan sandera, dan akses ke bantuan kemanusiaan di Gaza lebih penting dari sebelumnya.
Dalam serangan terbaru mereka terhadap fasilitas perawatan kesehatan di Gaza, pasukan Zionis melancarkan serangan ke rumah sakit Kamal Adwan—yang, hingga Jumat pagi, menampung sekitar 350 pasien dan staf medis.
Serangan itu memicu kecaman global, dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan kembali seruannya agar rumah sakit di wilayah Palestina yang dibombardir itu dilindungi.
Rezim Zionis telah menargetkan hampir semua rumah sakit di Gaza dan mengklaim bahwa rumah sakit tersebut dijadikan tempat persembunyian para pejuang perlawanan tetapi tidak pernah memberikan bukti apa pun untuk mendukung klaimnya. Sementara itu Hamas, kelompok Palestina yang memerintah Gaza, dengan tegas berulangkali membantah tuduhan tersebut. [IT/G]