Menyambut Orang-orang yang Tangguh, Anggota Parlemen Lebanon: 'Israel' Memohon Gencatan Senjata
Story Code : 1175179
Ibrahim al-Moussawi, seorang anggota blok Loyalitas kepada Perlawanan di Parlemen Lebanon, menyatakan bahwa meskipun pendudukan Zionis Israel telah meneriakkan slogan-slogan berani untuk mengalahkan Perlawanan, pada akhirnya mereka sendiri memohon gencatan senjata.
Dalam sebuah wawancara untuk Al Mayadeen, al-Moussawi menjelaskan bahwa Perlawanan telah menjelaskan bahwa kembalinya para pemukim ke permukiman utara hanya dapat terjadi melalui negosiasi tidak langsung dan gencatan senjata.
Dia menekankan bahwa negosiasi tersebut memang dilakukan secara tidak langsung, menekankan bahwa perkembangan terkini merupakan "implementasi praktis dari Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701."
Al-Moussawi juga menepis relevansi perjanjian antara Zionis "Israel" dan Amerika Serikat, dengan menyatakan, "Perjanjian-perjanjian ini tidak menjadi perhatian kami."
Ia menyampaikan penghormatan yang sebesar-besarnya kepada basis massa yang mendukung dari semua faksi, wilayah, dan sekte, serta kepada media, khususnya Al Mayadeen.
Mengenai pemakaman Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sayyid Hassan Nasrallah, Al-Moussawi menegaskan bahwa "pemakaman akan diadakan pada saat yang tepat."
Penting untuk dicatat bahwa perjanjian gencatan senjata antara Lebanon dan Zionis "Israel" mulai berlaku pada pukul 4 pagi waktu Beirut hari ini. Perjanjian tersebut mengamanatkan bahwa Lebanon dan Zionis "Israel" harus mematuhi Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.[IT/r]