0
Wednesday 27 November 2024 - 19:00
Suriah vs Zionis Israel:

Media: Serangan Udara Israel Menewaskan Enam Orang di Suriah

Story Code : 1175168
An Israeli fighter jet heads to Lebanon on a military mission, as seen from an airbase in central Israel
An Israeli fighter jet heads to Lebanon on a military mission, as seen from an airbase in central Israel
Sementara Pasukan Pertahanan Zionis Israel (IDF) biasanya menolak untuk mengonfirmasi atau membantah serangan di wilayah Suriah, kejadian seperti itu telah menjadi lebih sering terjadi sejak dimulainya kampanye militer Israel melawan Hamas di Gaza dan militan Hizbullah di Lebanon.
 
Dalam artikelnya pada hari Rabu (27/11), SANA melaporkan bahwa dua tentara Suriah, seorang relawan untuk Bulan Sabit Merah Arab Suriah, dan tiga warga sipil lainnya, tewas dalam serangan itu, yang menargetkan penyeberangan perbatasan Arida dan Dabousiya dengan Lebanon.
 
Dua belas orang lainnya terluka, termasuk anak-anak dan pekerja kemanusiaan, kata kantor berita itu. SANA, mengutip sumber militer anonim, mengatakan bahwa "pada pukul 00:05, Zionis Israel melancarkan aksi agresi udara dari arah wilayah Lebanon."
 
Menurut SANA, Bulan Sabit Merah Arab Suriah telah mengonfirmasi kematian salah satu relawannya, dengan mengatakan bahwa korban dan rekan-rekannya sedang memberikan bantuan medis kepada mereka yang membutuhkan ketika mereka diserang.
 
Kelompok itu menambahkan bahwa beberapa ambulansnya juga rusak akibat serangan udara tersebut.
 
Bulan Sabit Merah Arab Suriah mengutuk pemboman tersebut, menekankan perlunya menghormati hukum humaniter internasional, seperti yang dikutip oleh SANA.
 
Organisasi kemanusiaan tersebut untuk sementara menarik krunya dari daerah yang berdekatan dengan perbatasan Lebanon.
 
Rabu lalu, SANA melaporkan serangan dahsyat lainnya di kota Palmyra di Suriah, yang menewaskan sedikitnya 36 orang dan melukai puluhan lainnya.
 
Laporan itu mengutip sumber militer yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan serangan itu menargetkan sebuah bangunan tempat tinggal, dan diluncurkan dari arah pangkalan militer AS al-Tanf di tenggara negara itu, dekat perbatasan Yordania.
 
Kontingen militer Amerika ditempatkan di Suriah tanpa persetujuan Damaskus, sementara Washington bersikeras kehadirannya di sana diperlukan untuk memerangi teroris ISIS.
 
Situs web Israel Ynet mengklaim pemboman itu menewaskan sedikitnya sepuluh tentara Suriah.
 
Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, telah menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 46 orang, termasuk "18 anggota milisi Suriah yang didukung Iran, [dan] 22 orang berkebangsaan non-Suriah."
 
Kelompok yang berbasis di Inggris itu melaporkan bahwa serangan itu menargetkan depot senjata, serta fasilitas tempat seorang pemimpin Hizbullah yang tidak disebutkan namanya diduga berada pada saat itu.
 
Awal bulan ini, Zionis Israel mengatakan telah mengebom rute transit di perbatasan Suriah-Lebanon yang digunakan oleh kelompok militan Lebanon itu.[IT/r]
 
Comment