Axios: Trump Memberitahu Abbas bahwa Ia Ingin Mengakhiri Perang
Story Code : 1171543
Dilansir dari Axios, Abbas dan Trump tidak berbicara sejak Trump memutuskan untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan AS ke sana. Namun, panggilan telepon tersebut merupakan tanda terbaru bahwa pemimpin Palestina ingin memulai sesuatu yang baru dengan Trump.
Juli lalu, Trump menerbitkan surat yang ia terima dari Abbas dan berjanji untuk mengupayakan perdamaian di Timur Tengah.
Abbas mengatakan dalam suratnya kepada Trump bahwa ia menonton rekaman percobaan pembunuhan terhadap mantan presiden tersebut dan sangat khawatir.
"Tindakan kekerasan tidak boleh mendapat tempat di dunia yang menjunjung hukum dan ketertiban," tulis Abbas.
Trump membalas surat Abbas dengan pesan tulisan tangan, yang berbunyi: "Mahmoud, baik sekali. Terima kasih. Semuanya akan baik-baik saja. Salam hangat, Donald Trump."
Seorang pejabat Palestina yang diberi pengarahan tentang panggilan telepon itu mengatakan bahwa pembicaraan itu "hangat dan umum."
Abbas mengucapkan selamat kepada Trump, mendoakannya agar sukses dalam masa jabatannya yang akan datang dan "menegaskan kembali kesiapannya untuk bekerja sama dengan Presiden Trump dalam mengejar perdamaian yang adil dan menyeluruh, berdasarkan legitimasi dan prinsip internasional," kata kepresidenan Palestina.
"Sebagai tanggapan, Trump menekankan komitmennya untuk menghentikan perang dan menegaskan kembali kesediaannya untuk bekerja sama dengan Presiden Abbas, serta pemangku kepentingan regional dan global lainnya, untuk mencapai perdamaian di kawasan tersebut", tambah kepresidenan Palestina.
Pejabat Palestina yang diberi pengarahan tentang panggilan telepon itu mengonfirmasi bahwa Trump mengatakan bahwa ia ingin mengakhiri perang di Gaza.
Yang perlu diperhatikan, Trump adalah sekutu ideologis dekat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu selama masa jabatan pertamanya, dan berulang kali mengambil langkah-langkah seperti pemindahan kedutaan.[IT/AR]