Iran: Musuh Akan Datang ke Iran, Arab Saudi, Turki Jika Palestina Jatuh
Story Code : 1173871
"Masalah di pusat [perang] adalah Iran," Rezai, yang saat ini bertugas di Dewan Kebijaksanaan Republik Islam, mengatakan pada hari Selasa.
"Dalam hal ini, Gaza dan Lebanon telah berubah menjadi garis depan pertahanan bagi semua negara di Asia Barat," katanya, seraya menambahkan, "Jika Gaza dan Lebanon jatuh, musuh akan mulai bergerak menuju Suriah, Irak, Arab Saudi, Turki, dan Iran."
Menjelaskan alasan di balik hasutan perang entitas itu, Rezai mengatakan bahwa dengan melancarkan perang, musuh berusaha menyampaikan apa yang disebut pesan bahwa "Asia Barat adalah tempat bagi kita atau Republik Islam."
Ia mengatakan perang saat ini adalah "masalah takdir" bagi entitas tersebut dan Washington, yang pertama melancarkannya untuk mencegah eliminasinya dari kawasan tersebut, dan yang terakhir terlibat di dalamnya untuk "memperpanjang imperialisme dan status [yang disebut] negara adikuasa di kawasan tersebut."
Menurut Rezai, peperangan tersebut ditujukan untuk "menghancurkan Islam dan menghadapi kehadiran Iran di kawasan tersebut."
Namun, Republik Islam tidak menginginkan perluasan perang dan "tidak menoleransinya", kata pejabat tersebut, menegaskan bahwa negara tersebut "tidak memiliki ilusi tentang membela diri" dan memperkuat front perlawanan regional.
Mengomentari kemungkinan hasil agresi militer brutal AS-Zionis "Israel", pejabat tersebut mengatakan kejahatan duo tersebut akan menjadi lebih jelas di mata dunia dan diikuti oleh lebih banyak reaksi seiring berjalannya waktu.
"Oleh karena itu, kekuatan Revolusi di dalam Iran harus menggunakan semua kemampuan mereka dalam upaya mereka untuk membantu rakyat Gaza dan Lebanon."
Di bagian lain pernyataannya, Rezai menggarisbawahi bahwa Amerika Serikat dan banyak negara Eropa telah mengerahkan semua kemampuan teknologi mereka untuk melayani rezim tersebut saat melancarkan serangan militer.
“Peralatan yang digunakan entitas Zionis untuk melawan rakyat Palestina yang tertindas diproduksi di pabrik-pabrik senjata Amerika seminggu sebelumnya sehingga dapat ditembakkan ke garis depan perlawanan.”
“Apa yang kita saksikan [dalam perang saat ini] adalah [lebih tepatnya] pembunuhan dan genosida,” kata Rezai. “Terorisme merupakan sifat perang yang sedang berlangsung melawan umat Islam dan Dunia Islam,” katanya, sambil memperingatkan bahwa banyak negara di dunia tidak akan tahan terhadap kekejaman tersebut.[IT/r]