0
Sunday 24 November 2024 - 18:12
UEA - Zionis Israel:

Mossad Menduga ‘Terorisme’ di balik Hilangnya Seorang Rabi Terkemuka

Story Code : 1174507
Rabbi Zvi Kogan 
Rabbi Zvi Kogan 
Badan intelijen dan keamanan Zionis Israel sedang menyelidiki hilangnya seorang warga negara Zionis Israel-Moldova di Uni Emirat Arab sebagai potensi insiden teroris, Kantor Perdana Menteri Zionis Israel (PMO) mengumumkan pada hari Sabtu (23/11). 
 
Rabbi Zvi Kogan, seorang utusan dari sayap Chabad dari Yudaisme ultra-Ortodoks di UEA, telah hilang sejak Kamis, menurut PMO, yang berbicara atas nama dinas intelijen Zionis Israel (Mossad) dan Dewan Keamanan Nasional (NSO).
 
Kogan mengelola sebuah supermarket kosher di Dubai dan menikah dengan seorang wanita Amerika, menurut sumber-sumber media Zionis Israel.
 
“Sejak ia menghilang, dan diberikan informasi yang menunjukkan bahwa ini mungkin insiden teroris, penyelidikan aktif telah berlangsung di negara itu,” kata otoritas Zionis Israel. “Organisasi keamanan dan intelijen Zionis Israel, yang khawatir akan keselamatan dan kesejahteraan Kogan, telah bekerja tanpa lelah dalam kasus ini.”
 
Kementerian Luar Negeri UEA mengumumkan bahwa mereka memantau situasi dengan saksama, "menerapkan langkah-langkah ekstensif dalam pencariannya" untuk Kogan dan memberikan dukungan kepada keluarganya. 
 
"Kementerian terus berhubungan dengan Kedutaan Besar Moldova di Abu Dhabi terkait masalah ini," kata Menteri Luar Negeri Sheikh Majed Al Mansoori dalam siaran pers.
 
Mobil Kogan ditemukan terbengkalai di Al Ain, sekitar 90 menit dari Dubai, situs berita Zionis Israel Ynet melaporkan, mengutip sumber intelijen anonim.
 
Ponselnya dilaporkan telah dimatikan. Mossad menganggap kemungkinan besar Kogan diculik dan dibunuh oleh sel teroris Uzbekistan yang mengikutinya setelah dia meninggalkan tokonya, menurut sumber anonim Ynet.
 
Layanan penasihat perjalanan NSO Zionis Israel telah mengklasifikasikan UEA sebagai ancaman sedang bagi warga negara, memperingatkan potensi "aktivitas teroris" dan merekomendasikan agar mereka menghindari perjalanan yang tidak perlu ke negara tersebut.
 
UEA dan Zionis Israel menjalin hubungan diplomatik formal setelah menandatangani Perjanjian Abraham pada tahun 2020 dan telah mempertahankannya selama kampanye militer Yerusalem Barat di Gaza dan Lebanon.[IT/r]
 
Comment