Iran Buka Suara Berkaitan dengan Sanksi Uni Eropa dan Inggris
Story Code : 1166580
Uni Eropa pada Minggu (13/10) menyetujui sanksi baru terhadap tiga maskapai penerbangan Iran, termasuk Iran Air, Mahan Air, dan Saha Airlines dengan tuduhan mentransfer rudal dan drone buatan Iran ke Rusia. Blok tersebut, dalam sebuah pernyataan juga mengadopsi tindakan pembatasan terhadap tujuh individu dan beberapa entitas lain dengan dalih yang sama.
Pemerintah Inggris juga menjatuhkan sanksi baru terhadap beberapa pejabat dan organisasi militer Iran sebagai tanggapan atas reaksi sah Iran terhadap tindakan agresif rezim Zionis. Sanksi baru yang dijatuhkan pada hari Senin (14/10) itu menargetkan tokoh dan organisasi militer senior Iran dengan dalih melakukan Operasi True Promise 2.
Sementara itu, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell dan Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy dalam pernyataan bersama pada Selasa (15/10) sekali lagi mengutuk Iran atas klaim campur tangan dalam konflik Ukraina dan tanggapan sah Iran terhadap agresi rezim Zionis. Mereka bahkan mengatakan akan memberikan sanksi lagi terhadap Iran.
Menyikapi sanksi dan tuduhan tersebut, Baghaei mengatakan bahwa sikap negaranya terhadap konflik di Ukraina jelas dan berprinsip karena Teheran selalu meminta semua negara untuk saling menghormati kedaulatan serta integritas teritorial. Sikap Iran adalah mendukung solusi diplomatik atas sengketa antara Rusia dan Ukraina.
“Sayangnya, beberapa negara Eropa terus mengklaim intervensi militer Iran dalam konflik Ukraina tanpa memberikan dokumen,” kata Baghaei. “Tuduhan Uni Eropa dan Inggris ini adalah tipu daya dan upaya untuk mengalihkan opini publik dari isu terpenting genosida rakyat Palestina dan hasutan perang rezim Zionis di kawasan Asia Barat,” tambahnya.
Juru bicara itu juga merujuk pada peran beberapa negara Eropa, termasuk Inggris dan Jerman dalam menyediakan senjata mematikan yang digunakan oleh rezim Zionis untuk genosida dan agresi di Gaza dan Lebanon. Ia mengingatkan bahwa dengan mempersenjatai rezim Zionis mereka tidak hanya melanggar hukum internasional dan Konvensi Larangan Genosida, tapi mereka juga bertanggung jawab atas kengerian yang terjadi di kedua tempat tersebut.
Ia juga menekankan hak legal Iran untuk memiliki kerja sama pertahanan dan militer dengan negara-negara lain, termasuk Rusia, untuk memenuhi kebutuhan pertahanan negara dan melindungi keamanan nasionalnya.
Baghei menyebut tindakan anti-Iran itu “tidak dapat dibenarkan dan bertentangan dengan hukum internasional”. Ia menyebut sanksi itu sebagai tindakan yang kontradiktif dan tidak sesuai dengan klaim Eropa tentang pembelaan hak asasi manusia yang selalu mereka dengungkan. [IT/G]