Hizbullah mengatakan bahwa mereka melancarkan “ledakan besar” pada pasukan Zionis Israel pada Jumat (4/10) malam, yang memaksa Zionis Israel mundur dan menimbulkan korban dan cedera pada mereka.
“Untuk mendukung rakyat Palestina yang teguh di Jalur Gaza dan untuk mendukung perlawanan mereka yang gagah berani dan terhormat, untuk membela Lebanon dan rakyatnya, dan sebagai tanggapan atas pelanggaran biadab Zionis ‘Israel’ terhadap kota, desa, dan warga sipil, dan ketika pasukan infanteri Zionis ‘Israel’ yang bermusuhan berusaha maju ke sekitar kotamadya di kota Odaisseh, para pejuang Perlawanan Islam, pada pukul 11:00 malam pada hari Jumat 4-10-2024, terlibat dalam bentrokan dengan pasukan yang maju,” kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan.
“Hal ini menyebabkan ledakan besar di dalam unit yang maju, memaksanya mundur dan menimbulkan kematian dan cedera di antara barisan mereka,” tambahnya.
Dalam pernyataan kedua yang dikeluarkan beberapa jam setelah pernyataan pertama ini, Hizbullah mengatakan "Tentara Zionis Israel sekali lagi berusaha maju ke sekitar kotamadya di kota Al-Odaisseh pada pukul 01:50 dini hari pada hari Sabtu 10-5-2024, sehingga para pejuang Perlawanan Islam menghadapi upaya untuk maju, dan bentrokan terus berlanjut.”
Dalam pernyataan ketiga yang dikeluarkan beberapa jam setelah pernyataan pertama ini, Hizbullah mengatakan bahwa “para pejuang Perlawanan Islam pada pukul 02:15 dini hari pada hari Sabtu 5-10-2024, mengebom pertemuan tentara musuh Israel di ‘Kfar Yuval’ dengan rentetan roket.”
Dalam pernyataan keempat yang dikeluarkan beberapa jam setelah pernyataan pertama ini, Hizbullah mengatakan bahwa “para pejuang Perlawanan Islam pada pukul 02:20 dini hari pada hari Sabtu 5-10-2024, membombardir tempat pertemuan tentara Zionis Israel di Khallet Abeer di Yiron dengan rentetan roket.”
Hizbullah telah menanggapi agresi tersebut dengan berbagai operasi balasan, termasuk dengan rudal balistik hipersonik, yang menargetkan wilayah Palestina yang diduduki.
Gerakan perlawanan Lebanon telah berjanji akan terus melakukan operasinya terhadap Zionis Israel selama rezim Zionis Israel melanjutkan perang Gaza, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 41.780 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak.
Serangan kualitatif Hizbullah sejauh ini telah menggagalkan setiap kemajuan Zionis Israel yang bermusuhan ke wilayah Lebanon. Hizbullah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sedikitnya 17 tentara Israel telah tewas sejak rezim tersebut melancarkan serangannya ke Lebanon selatan.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan 37 orang tewas, dan lebih dari 150 orang terluka dalam serangan Zionis Israel pada hari Kamis.
Sejak fajar pada hari Kamis, para pejuang perlawanan Lebanon telah menangkis setiap upaya pasukan elit Zionis Israel untuk maju di berbagai front di Lebanon selatan, yang menimbulkan kerugian besar dalam peralatan dan personel.
Seorang analis politik Lebanon baru-baru ini memuji kemampuan operasional Hizbullah, memperingatkan bahwa pasukan Zionis Israel akan menjadi "target empuk" bagi kelompok perlawanan Lebanon jika mereka mencoba melakukan invasi darat ke Lebanon selatan.[IT/r]