0
Monday 30 September 2024 - 04:09
Siprus - Zionis Israel:

Protes Antiperang di Pangkalan Inggris di Siprus atas Keterlibatan di Gaza dan Lebanon

Story Code : 1163339
Anti-war protest at UK base in Cyprus
Anti-war protest at UK base in Cyprus
Demonstran pro-Palestina dan antiperang turun ke Pangkalan Udara Akrotiri Angkatan Udara Kerajaan Inggris di Siprus untuk mengecam dukungan implisit Inggris terhadap pelanggaran dan agresi Zionis Israel di Gaza dan Lebanon.
 
Di bawah spanduk "Biarkan pasukan kematian pergi", ratusan demonstran yang membawa bendera Palestina dan Siprus melakukan protes damai di luar gerbang fasilitas yang ditutup. Perlu dicatat bahwa ini adalah fasilitas militer lepas pantai terbesar Inggris di Timur Tengah.
 
Peter Youssef, anggota Dewan Perdamaian Siprus dan salah satu penyelenggara protes, mengatakan, "Ini adalah masalah kedaulatan dan kemerdekaan bagi Siprus, dan saat ini, menjadi lebih jelas bahwa pangkalan militer Inggris tidak beroperasi untuk kepentingan rakyat Siprus."
 
Hal ini terjadi ketika pendudukan Zionis Israel mengintensifkan serangannya terhadap Lebanon dan melanjutkan genosida di Gaza.
 
Protes Anti-Perang hari ini di luar Pangkalan Inggris, di Akrotiri, Siprus. HENTIKAN Genosida dan Serangan Pembunuhan di Timur Tengah! pic.twitter.com/hfAa6O61NO
— DiEM25 di Siprus (@DiEM25_CY) 29 September 2024
 
Pasukan mata-mata Inggris: Pasukan rahasia terlibat dalam serangan Zionis Israel di Gaza
 
Pada bulan Juni, seorang pejabat tinggi Zionis Israel mengungkapkan bahwa tim mata-mata Inggris telah ditempatkan di Zionis "Israel" sejak dimulainya agresinya di Gaza pada bulan Oktober, Declassified UK melaporkan, mengutip kebocoran ke The New York Times.
 
Informasi ini dilaporkan dalam sebuah artikel New York Times, yang meliput operasi Zionis Israel untuk menyelamatkan empat tawanan selama penyerbuan yang juga mengakibatkan tewasnya ratusan warga Palestina.
 
Artikel New York Times menekankan bahwa "tim pengumpulan dan analisis intelijen dari Amerika Serikat dan Inggris telah berada di Israel selama perang."
 
Artikel itu selanjutnya mengatakan bahwa personel Inggris tersebut "membantu intelijen Israel dalam mengumpulkan dan menganalisis informasi yang terkait dengan para sandera, beberapa di antaranya adalah warga negara kedua negara." Pejabat Zionis Israel mengatakan bahwa "intelijen luar" yang diberikan oleh Inggris telah memberi mereka "nilai tambah". Sebelumnya, Declassified mengungkap bahwa RAF telah melakukan lebih dari 200 misi pengawasan di Gaza dari Siprus sejak Desember, dengan setidaknya satu pesawat mendarat di Zionis "Israel".[IT/r]
 
Comment