Yaman Berjanji Akan Melakukan Serangan Lagi terhadap Tel Aviv, Mengatakan ‘Hitungan Mundur Telah Dimulai’

“Tanggapan kami terhadap agresi Zionis terhadap pelabuhan Hudaydah akan dilaksanakan dalam waktu dekat dengan menargetkan Tel Aviv sekali lagi,” kata juru bicara Angkatan Laut Yaman Rafiq al-Jand pada hari Minggu (21/7), seraya menambahkan bahwa kota tersebut baru-baru ini dimasukkan dalam daftar sasaran Yaman.

“Angkatan Bersenjata Yaman telah memutuskan untuk secara bertahap meningkatkan cakupan operasi mereka melawan penjajah karena serangan rezim Zionis yang terus berlanjut di Gaza dan pembantaian warga Palestina yang tidak bersalah,” katanya kepada kantor berita Palestina Quds News Network.

Pada hari Sabtu (20/7), pesawat tempur Israel menargetkan bangunan, fasilitas minyak, dan pembangkit listrik di Hudaydah, menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai 83 orang, banyak di antara mereka mengalami luka bakar parah.

Serangan Zionis Israel terjadi sehari setelah pasukan Yaman menembakkan drone ke Tel Aviv, yang berjarak setidaknya 1.800 kilometer dari negara mereka.

Mohammed Abdulsalam, juru bicara gerakan Ansarullah Yaman, memperingatkan pada hari Minggu bahwa “tidak akan ada garis merah” dalam tanggapan Yaman terhadap Israel.

“Semua institusi sensitif dengan segala tingkatannya akan menjadi target kami”, katanya kepada TV Al Jazeera Qatar.

Dalam postingan di akun X miliknya, Abdulsalam Jahaf, anggota Dewan Syura Yaman, berkata, “Hitungan mundur telah dimulai.”

Pesan AS

Selain itu, Brigadir Jenderal Yaman Abdul-Ghani al-Zubaidi mengatakan Washington telah memberi tahu Sana’a melalui Muscat bahwa AS tidak berupaya meningkatkan ketegangan.

Sementara itu, media Israel melaporkan bahwa angkatan udara dan laut rezim berada dalam siaga tinggi terhadap kemungkinan pembalasan Yaman.

Laporan lain mengatakan pesawat-pesawat tempur Zionis Israel telah berpatroli di wilayah pendudukan al-Quds dan Tepi Barat, serta bagian utara wilayah pendudukan.

Pasukan Yaman telah menargetkan wilayah Palestina yang diduduki serta kapal-kapal Zionis Israel dan kapal-kapal yang berafiliasi dengannya sejak 7 Oktober, ketika rezim di Tel Aviv memulai perang genosida di Jalur Gaza, menewaskan hampir 39.000 warga Palestina.

Mereka bersumpah untuk terus melanjutkan operasi mereka selama rezim tersebut terus melakukan serangan terhadap Gaza dan melakukan pengepungan secara serentak terhadap wilayah Palestina.[IT/r]