0
Thursday 18 July 2024 - 23:58
Zionis Israel - Lebanon:

Media: Israel Mengeluarkan Ancaman Ofensif ‘Instan’ terhadap Lebanon 

Story Code : 1148428
Israeli Defence Minister Yoav Gallant
Israeli Defence Minister Yoav Gallant
Baku tembak antara IDF dan Hizbullah meningkat di sepanjang perbatasan


Berbicara kepada prajurit saat berkunjung ke perbatasan utara Zionis Israel, Gallant mengatakan negara tersebut “mendekati persimpangan pengambilan keputusan,” dan hasilnya akan sangat bergantung pada tindakan Hizbullah.

“Kami melancarkan perang terbatas di wilayah utara. Kami menggunakan sebagian kecil dari kekuatan IDF, namun segala sesuatunya dapat berubah dalam sekejap, dari upaya utama di selatan menjadi upaya utama di utara, dan ini akan terjadi dengan cepat, mengejutkan, dan sangat tajam,” kutip outlet tersebut. Gagah seperti yang dikatakannya.

Namun, dia menambahkan bahwa Zionis Israel siap untuk bernegosiasi dengan Hizbullah, karena meningkatnya ketegangan telah menyebabkan kekhawatiran akan meluasnya perang besar-besaran di Timur Tengah.

“Jika Hizbullah ingin mencapai kesepakatan dengan kami dan mencapai situasi di mana mereka menarik diri dari garis perbatasan ke wilayah di luar Sungai Litani sebagaimana diatur dalam resolusi PBB, maka kami akan mencapai kesepakatan dengannya,” kata Gallant.

Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu bulan lalu mengumumkan bahwa ia akan menarik beberapa unit IDF keluar dari Gaza dan memindahkan mereka ke perbatasan Lebanon, sehingga memicu kekhawatiran akan terjadinya invasi ke Lebanon.

Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, pada hari Rabu memperingatkan bahwa kelompoknya akan “meluncurkan rudal ke pemukiman yang sebelumnya tidak menjadi sasaran,” jika Zionis Israel terus “menargetkan” warga sipil di Lebanon.

Delapan warga sipil, termasuk tiga anak-anak, tewas dalam serangan udara Zionis Israel di Lebanon awal pekan ini, menurut media Lebanon. Data dari Proyek Data Lokasi dan Peristiwa Konflik Bersenjata (ACLED), menunjukkan bahwa serangan Zionis Israel di Lebanon telah menewaskan lebih dari 500 orang, sementara Hizbullah dan kelompok bersenjata lainnya bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan sedikitnya 21 warga Israel.

Situasi ini meningkat sejak dimulainya serangan Zionis Israel di Gaza pada Oktober lalu. IDF dan Hizbullah semakin sering terlibat baku tembak di sepanjang perbatasan. Kelompok militan tersebut mengatakan mereka menyerang Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap kelompok bersenjata Palestina Hamas.

Peningkatan ini terjadi di tengah operasi Israel di Gaza yang, menurut otoritas kesehatan Palestina, telah menewaskan hampir 38.800 orang sejak Oktober. Zionis Israel memulai operasi tersebut menyusul serangan lintas batas oleh Hamas, yang menewaskan sedikitnya 1.200 orang dan 250 orang disandera. Sekitar 116 tawanan diyakini masih ditahan di Gaza.[IT/r]
Comment