Menlu UEA Bahas Penguatan Hubungan dengan Mmitranya dari Suriah
Story Code : 1180116
Kantor berita tersebut melaporkan bahwa kedua pejabat tersebut menjajaki cara untuk memperkuat "ikatan persaudaraan yang kuat" antara negara dan rakyat mereka di bidang-bidang yang menjadi kepentingan bersama.
Selama panggilan telepon, Al Nahyan menekankan "pentingnya menjaga persatuan, kedaulatan, dan integritas teritorial Suriah," menegaskan kembali dukungan UEA untuk upaya yang bertujuan mencapai fase transisi yang komprehensif dan inklusif yang memenuhi aspirasi rakyat Suriah untuk keamanan, pembangunan, dan kehidupan yang bermartabat.
Ia juga menyoroti komitmen UEA untuk menanamkan harapan bagi masa depan yang sejahtera bagi rakyat Suriah, WAM mencatat. Percakapan tersebut menyusul penunjukan al-Shibani baru-baru ini sebagai menteri luar negeri Suriah dalam pemerintahan sementara, yang diumumkan dua hari lalu oleh pimpinan baru negara tersebut.
Sementara itu, seorang penasihat diplomatik presiden UEA baru-baru ini mengomentari perkembangan regional, menggambarkan situasi yang sedang berlangsung di Suriah sebagai "tanda kegagalan politik."
Penasihat tersebut menggarisbawahi perlunya mencegah aktor non-negara mengeksploitasi kekosongan politik dan menekankan bahwa "peran defensif dan militer tidak boleh berada di bawah kendali kelompok bersenjata."
Hubungan Suriah-Qatar membaik Ahmad al-Sharaa, pemimpin rezim baru di Suriah, telah mengundang Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, untuk mengunjungi Damaskus, yang menandakan babak baru dalam hubungan bilateral antara kedua negara.
Dalam pertemuan dengan delegasi tingkat tinggi Qatar, al-Sharaa mengumumkan peluncuran kerja sama strategis yang luas dengan Qatar. Berbicara kepada wartawan, al-Sharaa menggambarkan keterlibatan Qatar dalam fase berikutnya di Suriah sebagai "efektif dan penting," yang menggarisbawahi kolaborasi yang berkembang antara kedua belah pihak.
Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed Al-Khulaifi, pada bagiannya, membahas masa transisi dengan al-Sharaa selama kunjungan tersebut.
"Rakyat Suriah akan menjadi tuan atas keputusan mereka sendiri dan tidak akan tunduk pada perwalian eksternal," kata Al-Khulaifi.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari, mengonfirmasi kunjungan tersebut dalam sebuah posting yang dibagikan di X.[IT/r]