0
Tuesday 24 December 2024 - 04:34
Palestina vs Zionis Israel:

Oxfam: Hanya 12 Truk yang Mengirimkan Bantuan di Gaza Utara sejak Oktober

Story Code : 1180049
The charity group Oxfam
The charity group Oxfam
"Dari 34 truk makanan dan air yang diizinkan masuk ke wilayah Gaza Utara selama 2,5 bulan terakhir, penundaan yang disengaja dan hambatan sistematis oleh militer Zionis 'Israel' menyebabkan hanya dua belas yang berhasil mendistribusikan bantuan kepada warga sipil Palestina yang kelaparan," kata Oxfam pada hari Minggu (22/12).
 
Kelompok tersebut mencatat bahwa bantuan yang didistribusikan oleh tiga truk dihancurkan oleh pasukan Zionis "Israel". "Untuk tiga truk ini, setelah makanan dan air dikirim ke sekolah tempat orang-orang berlindung, sekolah tersebut kemudian dibersihkan dan ditembaki dalam hitungan jam."
 
Pembatasan Zionis "Israel" terhadap bantuan kemanusiaan untuk wilayah Gaza Utara telah meningkat sejak Oktober ketika Zionis Israel memberlakukan pengepungan di wilayah tersebut.
 
Gaza Utara telah dikepung habis-habisan sejak 6 Oktober dan orang-orang di sana telah diperintahkan untuk mengungsi. Meskipun ada perintah evakuasi, warga Palestina yang mencoba pergi ke selatan telah menjadi sasaran penembak jitu dan pesawat nirawak Zionis Israel.
 
Klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu [IPC], seperangkat alat standar yang menyediakan skala global umum untuk mengklasifikasikan tingkat keparahan dan besarnya kerawanan pangan, telah memperingatkan bahwa ada kemungkinan besar kelaparan sudah terjadi di utara dan risiko kelaparan terus berlanjut di seluruh Gaza.
 
"Situasi di Gaza sangat mengerikan dan orang-orang terjebak, tidak dapat menemukan tempat aman apa pun. Keputusasaan mutlak karena tidak memiliki makanan atau tempat berteduh bagi keluarga Anda di tengah musim dingin yang menggigit," kata Sally Abi-Khalil, Direktur Oxfam untuk Timur Tengah dan Afrika Utara.
 
“Sangatlah menjijikkan bahwa meskipun hukum internasional dilanggar secara terbuka oleh Zionis Israel dan kelaparan digunakan tanpa henti sebagai senjata perang, para pemimpin dunia tetap tidak melakukan apa pun."
 
Oxfam telah menyerukan "gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan permanen" dan "akses tanpa hambatan untuk semua bantuan penyelamat jiwa ke Jalur Gaza, termasuk wilayah Gaza Utara."
 
"Warga Palestina harus diberi kebebasan untuk pindah rumah, membangun kembali, dan hidup dalam damai dan bermartabat, bebas dari pendudukan atau blokade," tambahnya.
 
Abi-Khalil memperingatkan bahwa "setiap hari yang berlalu tanpa gencatan senjata adalah hukuman mati bagi ratusan warga sipil lainnya."[IT/r]
 
Comment