0
Saturday 18 May 2024 - 04:42
AS - Rusia dan China:

 Ahli Strategi AS: ‘Kesalahan Besar’ Membiarkan China dan Rusia Merapat

Story Code : 1135798
 Ahli Strategi AS: ‘Kesalahan Besar’ Membiarkan China dan Rusia Merapat
Upaya Washington selama puluhan tahun telah sia-sia, menurut Michael Pillsbury

Pillsbury berbicara kepada Fox and Friends ketika Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing dalam perjalanan luar negeri pertamanya sejak pelantikannya.

“Untuk menyatukan dua kekuatan nuklir, Rusia dan China, itu benar-benar sebuah kesalahan besar,” katanya kepada Brian Kilmeade dari Fox News.

Menurut Pillsbury, China menghabiskan sebagian besar waktu 75 tahun terakhir dalam konflik dengan Uni Soviet, “jadi melihat mereka bersatu seperti ini bagi saya sungguh mengejutkan.”

Ini adalah salah satu kesalahan terbesar yang pernah kami lihat dalam hidup saya.

Pillsbury telah membantu Washington merumuskan kebijakannya terhadap China sejak tahun 1970an. Dia memegang berbagai jabatan di Pentagon dan sebagai anggota staf Senat AS, sebelum menduduki jabatan yang berpusat pada China di Hudson Institute dan kemudian di Heritage.

Sudah lama menjadi tujuan kebijakan Washington untuk memisahkan China dan Rusia, dimulai sejak Presiden Richard Nixon melakukan perdamaian dengan Beijing pada tahun 1970an. Kebijakan ini berlaku hingga akhir tahun 2020, ketika Presiden Donald Trump mencoba menggunakan tarif untuk menekan Tiongkok agar bekerja sama dengan AS, kata Pillsbury.

“Ini tidak akan pernah terjadi di bawah Trump,” katanya. “Ini adalah salah satu tujuan Trump untuk tidak membiarkan hal ini terjadi.”

Ketika Kilmeade menyatakan bahwa China “membutuhkan” pasar AS dan UE, sehingga Barat mempunyai pengaruh terhadap Beijing, Pillsbury menunjukkan bahwa hal ini “tidak terjadi di bawah pemerintahan Biden.”

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov juga mengomentari upaya AS untuk memisahkan China dari Rusia. Dalam sebuah wawancara pada hari Kamis (16/5), dia mengatakan bahwa Tiongkok “cukup kuat” untuk menolak upaya “kurang ajar” dalam memberikan tekanan.

China dan Rusia “membela prinsip-prinsip keadilan dan tatanan dunia demokratis berdasarkan realitas multipolar dan hukum internasional,” kata Putin pada hari Kamis, seraya menambahkan bahwa hubungan antara kedua negara “tidak ditujukan untuk merugikan siapa pun.”

Putin menggambarkan kerja sama Rusia-China sebagai “salah satu faktor penstabil utama di panggung internasional.”

Xi setuju, dengan alasan bahwa hubungan antara Beijing dan Moskow adalah “model hubungan antara negara-negara besar dan negara-negara tetangga, yang ditandai dengan saling menghormati, percaya, persahabatan, dan saling menguntungkan.”[IT/r]
Comment