Blinken Memulai Tur Tim-Teng-nya dengan Mengunjungi Arab Saudi

Kunjungannya terjadi setelah Amerika melancarkan serangan terhadap Yaman, yang merupakan eskalasi terbaru dari konflik yang menyebar di Timur Tengah.

Kunjungan ini juga dilakukan ketika pemerintahan Biden secara bertahap menunjukkan rasa frustrasinya terhadap entitas Zionis, dengan sanksi yang dijatuhkan pada hari Kamis (1/2)terhadap pemukim ekstremis, meskipun AS telah mengabaikan seruan internasional terhadap Zionis “Israel” untuk mengakhiri kampanye militernya.

Blinken dalam perjalanannya akan mengunjungi Zionis “Israel” serta Mesir dan Qatar.

Blinken, berbicara pada hari Senin setelah pertemuan di Washington dengan perdana menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, mengatakan ada “harapan nyata” untuk keberhasilan “proposal [gencatan senjata] yang baik dan kuat.”

Qatar juga menyuarakan optimismenya, meskipun Hamas mengatakan bahwa tidak ada kesepakatan dan ada juga perpecahan di Zionis “Israel” dengan kelompok garis keras yang menentang konsesi yang dianggap Hamas.

Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional Biden, pada hari Minggu (4/2) mengakui adanya perdebatan di dalam Zionis “Israel” tetapi mengatakan, sehubungan dengan kesepakatan tersebut, bahwa “keputusan ada di tangan Hamas saat ini.”

Sullivan, berbicara kepada “Face the Nation” di CBS, mengatakan Blinken akan menekan Zionis “Israel” untuk mengizinkan lebih banyak makanan, air, obat-obatan dan tempat berlindung di Gaza, yang telah hancur akibat pemboman selama hampir empat bulan.

“Ini akan menjadi prioritas utamanya ketika dia melihat pemerintah Zionis “Israel” – bahwa kebutuhan rakyat Palestina adalah sesuatu yang akan menjadi prioritas utama dalam pendekatan AS,” kata Sullivan.

Blinken diperkirakan akan memulai perjalanannya pada hari Senin (5/2) di Arab Saudi.[IT/r]
​