Iran Bergabung dengan BRICS PAY untuk Menghindari Masalah yang Disebabkan oleh SWIFT
Story Code : 1085074
Berbicara dalam sidang terbuka parlemen Iran pada hari Sabtu (30/9), Qalibaf mengatakan bahwa Iran akan mengakses BRICS PAY mulai 1 Januari 2024.
“Hal ini memberi kita peluang besar untuk bekerja sama dengan negara-negara besar,” katanya sambil menjelaskan peningkatan perdagangan antara Iran dan anggota asli BRICS, yaitu Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
Iran diundang untuk bergabung dengan BRICS pada 24 Agustus sebagai bagian dari keputusan blok tersebut untuk menerima enam anggota baru.
Keanggotaan Iran terjadi hampir dua bulan setelah negara itu bergabung dengan Organisasi Kerja Sama Shanghai, sebuah blok yang juga dipimpin oleh negara-negara besar seperti China, Rusia, dan India.
Qalibaf menyampaikan pernyataan tentang BRICS PAY setelah kunjungannya ke Afrika Selatan di mana ia menghadiri pertemuan para pembicara parlemen BRICS.
Dia mengatakan akses Iran ke sistem perbankan akan menghilangkan kebutuhan akan akses ke SWIFT, sistem pesan keuangan berbasis di Belgia yang telah melarang Iran mengakses layanannya selama beberapa tahun terakhir karena sanksi AS.
Ketua parlemen Iran mengatakan China, Rusia, India dan Afrika Selatan menyumbang sekitar 30% dari seluruh perdagangan Iran, dan menambahkan bahwa BRICS PAY akan menjadi dorongan besar bagi upaya Iran untuk mempertahankan dan meningkatkan hubungan perdagangannya dengan negara-negara lain di dunia.
Ia menggambarkan penciptaan sistem pembayaran ini sebagai pencapaian besar BRICS karena memfasilitasi perdagangan dengan mengurangi kebutuhan akses ke sistem yang didominasi negara Barat seperti SWIFT.
Sebuah pernyataan di situs web BRICS PAY mengatakan bahwa sistem tersebut berupaya untuk memungkinkan dunia usaha dan konsumen di dalam dan di luar blok tersebut “untuk melakukan dan menerima pembayaran dengan aman dan lancar dalam mata uang lokal mereka” sambil mencoba untuk “mengurangi biaya dan kompleksitas pembayaran internasional”.[IT/r]