Bappenas: Kereta Api Jadi Solusi Transportasi Ramah Lingkungan
Story Code : 1082879
Meskipun kereta api dianggap sebagai pilihan yang ramah lingkungan, Ervan juga mengakui bahwa biaya pembangunan infrastruktur kereta api yang tinggi menjadi hambatan utama. Oleh karena itu, konsep pembiayaan hijau atau "green financing" menjadi relevan untuk mengalihkan investasi dari transportasi konvensional yang berpolusi ke transportasi yang lebih berkelanjutan.
Ervan mengambil contoh Thailand yang telah sukses mengonversi transportasi publik menjadi energi listrik dan menjual kredit karbon. Namun, hal ini masih menjadi tantangan di Indonesia, dan kemitraan dengan lembaga diperlukan untuk mengembangkan obligasi hijau atau "green bond" serta menjalankan program pembiayaan hijau.
Deputi ini juga menyebutkan bahwa transportasi kereta api sangat efisien untuk jarak menengah, yakni 750 sampai 1.500 km. Selain itu, pemerintah juga mempertimbangkan masalah keadilan dalam pembiayaan transportasi dan sedang merumuskan solusi untuk memberikan subsidi transportasi secara lebih adil kepada yang memerlukan.
Melalui registrasi sosial yang cermat, subsidi dapat ditargetkan kepada yang memerlukan, sambil memastikan kontribusi dari mereka yang mampu membayar tarif lebih tinggi. Ervan menekankan bahwa kreativitas dalam pembiayaan, fokus pada keberlanjutan, dan komitmen terhadap keadilan adalah bagian integral dari upaya mengubah paradigma transportasi di Indonesia, menuju era kereta api yang berkelanjutan dan inklusif.