Ketidakmampuan Pengambil Keputusan Israel untuk Menentukan Strategi Menghadapi Ancaman Internal dan Eksternal

Rezim Zionis telah memasuki tahun 2023 dengan menghadapi serangkaian ancaman strategis. Dalam laporan strategisnya untuk tahun baru, Institut Keamanan Dalam Negeri Israel mengumumkan bahwa Zionis Israel menghadapi ancaman di tingkat internasional, yang terpenting adalah konflik antara Amerika Serikat dan China yang mendominasi peta internasional, serta kelanjutan dari perang Ukraina-Rusia; Isu yang membuat Zionis Israel tidak mampu menjalankan kebijakan “netralitas” di kancah internasional.

Pengamat percaya bahwa ancaman ini telah sangat mengurangi batas manuver rezim Zionis dalam kebijakan luar negeri dan hubungan diplomatiknya, memaksa rezim ini untuk membuat perubahan dalam kebijakan luar negerinya saat ini; Apalagi dengan kemajuan program nuklir Iran, Zionis merasa semakin terancam di wilayah tersebut. Evaluasi strategis dari pusat-pusat studi dan kalangan Zionis menunjukkan bahwa perolehan teknologi nuklir Iran berarti runtuhnya fondasi keamanan internal Zionis Israel yang sesungguhnya; Karena rezim ini telah menjamin keamanannya berdasarkan monopoli tenaga nuklir di Timur Tengah sebagai pencegah strategis, namun program nuklir Iran mengacaukan semua perhitungan Zionis Israel tersebut.

Evaluasi menunjukkan bahwa masalah utama rezim Zionis terhadap proyek nuklir Iran berasal dari ketidakmampuan rezim untuk menangani proyek tersebut; Karena, pertama-tama, Zionis tidak memiliki kekuatan untuk menggunakan opsi militer melawan Iran, dan masalah ini jelas terlihat dalam pengakuan mantan dan pejabat saat ini, pakar dan kalangan Zionis Israel, dan situasi front internal Iran. rezim Zionis pasca pembentukan kabinet sayap kanan Benjamin Netanyahu cukup kacau, kebetulan dia tidak memiliki kesempatan untuk menangani konflik bahkan dengan salah satu kelompok perlawanan.

Di sisi lain, intensifikasi sanksi dan tekanan ekonomi Amerika dan Barat tidak menjadi hambatan dalam proses pengembangan program nuklir Iran.

Ancaman internal terbesar dari rezim Zionis

Saat ini, rezim Zionis sedang mengalami serangkaian masalah dan ancaman internal, yang secara umum dapat dibagi sebagai berikut:

Tantangan pertama adalah terkikisnya kekuasaan Otoritas Palestina, terutama pada periode setelah Mahmoud Abbas, presidennya saat ini, seiring dengan peningkatan signifikan operasi perlawanan Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem, yang memperingatkan akan terjadinya serangan baru. intifada, di sisi lain, kebijakan ekstrem dari kabinet pemerintahan Zionis yang baru. Kepresidenan Benjamin Netanyahu, yang telah menempatkan perluasan permukiman dan aneksasi seluruh Tepi Barat di puncak agendanya, secara praktis akan menghancurkan solusi "dua- negara" di Palestina, yang akan memprovokasi reaksi internasional terhadap Zionis.

- Tantangan kedua adalah polarisasi masyarakat Zionis dan meningkatnya kubu permusuhan dalam masyarakat ini setelah kebijakan kabinet baru, terutama pada tingkat struktur sistem peradilan Zionis Israel, yang telah menyebabkan puluhan ribu demonstrasi menentang Netanyahu dan sekutunya menjadi adegan berulang di jalan-jalan Palestina yang diduduki, dalam konteks ini, banyak pakar dan pejabat Zionis memperingatkan tentang terjadinya perang saudara antara Zionis Israel, sementara itu, orang Yahudi dan pemerintah Amerika juga sangat tidak puas dan marah dengan peristiwa baru-baru ini di Palestina yang diduduki dan pendekatan fasis kabinet Netanyahu.

- Tantangan berikutnya terkait dengan penggelapan hubungan antara rezim Zionis dan Yahudi Amerika di fase baru.

Berdasarkan kasus-kasus ini, kami menyadari bahwa selain kontradiksi antara strategi Zionis Israel untuk menghadapi ancaman eksternal dan strategi rezim ini melawan tantangan dan ancaman internal, baik ancaman internal maupun eksternal saling terkait satu sama lain dan ketergantungan timbal baliknya sedemikian rupa sehingga kedua kategori ini tidak dapat dipisahkan.ancaman yang terpisah, sehingga rezim zionis tidak dapat menentukan strategi yang berbeda untuk menghadapi ancaman internal dan eksternal, tetapi harus menggunakan satu strategi untuk menghadapi kedua jenis ancaman tersebut.[IT/r]