0
Tuesday 24 January 2023 - 08:08
Krisis HAM di Saudi Arabia:

Organisasi Hak Asasi Manusia Menyerukan Pembebasan Segera Aktivis Saudi

Story Code : 1037300
Organisasi Hak Asasi Manusia Menyerukan Pembebasan Segera Aktivis Saudi
Access Now, ALQST untuk Hak Asasi Manusia, ARTICLE 19, Global Voices [GV], Pusat Hak Asasi Manusia Teluk [GCHR], dan IFEX meminta Arab Saudi untuk segera membebaskan dua dokter Saudi dan aktivis internet yang ditangkap pada tahun 2020 karena tindakan online mereka..

Salah satu dari dua aktivis, Osama Khalid, telah dijatuhi hukuman lebih dari 30 tahun penjara.

Khalid adalah salah satu advokat kebebasan internet yang paling dikenal publik dan terkenal di Arab Saudi. Halaman Wikipedia-nya sendiri menyatakan bahwa karyanya sebagai bagian dari Wikipedia telah berdampak besar pada hidupnya, dan bahwa membela dan mempromosikan kebebasan internet adalah salah satu prioritasnya.

Aktivis lainnya, Ziad Al-Sufyani, dijatuhi hukuman delapan tahun penjara.

Laporan yang diterbitkan oleh ARTICLE 19, diambil oleh pengguna Twitter dan diedarkan melalui media sosial, di mana pengguna menyerukan pembebasan segera para aktivis tersebut.

Organisasi hak asasi manusia mengatakan skala represi di Arab Saudi telah meningkat secara drastis selama beberapa tahun terakhir, karena otoritas Saudi melakukan upaya tidak hanya untuk meningkatkan kontrol mereka terhadap internet, tetapi juga membungkam suara-suara yang berbeda pendapat secara online.

Keenam LSM hak asasi manusia, menurut ARTICLE 19, menyerukan pihak berwenang di Arab Saudi untuk menghormati kebebasan publik termasuk kebebasan berekspresi, baik online maupun offline.

Terkait, akun “Prisoners of Conscience” mengatakan dalam sebuah tweet bahwa aktivis Saudi Mohammad al-Rabiah harus dibebaskan dari penjara.

“Aktivis hukum Muhammad al-Rabiah telah ditahan selama hampir dua tahun karena pendapatnya dan kegiatan HAM dalam mendukung hak-hak perempuan,” tulis akun tersebut.

Ini menerbitkan sebuah video yang menunjukkan al-Rabiah berbicara tentang kurangnya hak paling dasar perempuan di Arab Saudi, dan isu-isu seperti kebebasan perempuan, pembentukan LSM untuk mendukung perempuan dan mengakui hak mereka untuk mengemudi.

“Pendapat saya tentang hak perempuan untuk mengemudi adalah begitu sederhana, mereka harus diizinkan untuk memutuskan. Menurut saya, topik ini bukan masalah sosial melainkan tuntutan yang harus dipenuhi,” ujarnya dalam video tersebut.

Ratusan aktivis Saudi, blogger, intelektual, dan lainnya telah ditangkap sejak bin Salman memimpin urusan negara pada 2017 sebagai pemimpin de facto.

Tindakan keras yang agresif adalah tanda yang jelas dari toleransi yang hampir nol untuk perbedaan pendapat bahkan dalam menghadapi kecaman internasional atas tindakan represif.

Riyadh juga telah mendefinisikan kembali undang-undang anti-terorisme selama beberapa tahun terakhir untuk menargetkan aktivisme.[IT/r]
Comment