0
Monday 22 August 2022 - 05:22
Gejolak Politik Irak:

Tidak Ada Tanggapan dari Pihak-pihak terhadap Proposal Dialog, 'Tunggu Langkah Kami Selanjutnya', Sadr Irak Memperingatkan

Story Code : 1010353
Tidak Ada Tanggapan dari Pihak-pihak terhadap Proposal Dialog,
Dalam sebuah posting di akun Twitter-nya pada hari Sabtu (21/8), Sadr menulis bahwa dia belum menerima tanggapan nyata dari partai-partai politik Irak dalam hal ini, menambahkan bahwa tanggapan mereka tidak menjawab tuntutan rakyat atau kaum revolusioner.

"Kami mengajukan proposal ke PBB untuk dialog terbuka atau lebih tepatnya debat publik langsung dengan semua partai politik," tulis Sadr, menambahkan, "Tetapi kami tidak melihat tanggapan nyata dari mereka," dan mereka tidak peduli tentang apa sedang terjadi.

“Oleh karena itu, kami meminta semua orang untuk menunggu langkah kami selanjutnya mengenai kebijakan mengabaikan apa yang telah terjadi pada Irak dan rakyatnya sebagai akibat dari korupsi dan ketergantungan,” dia memperingatkan.

Sadr lebih lanjut mencatat bahwa tidak akan ada dialog rahasia mulai hari ini, menekankan, "Saya tidak menyembunyikan apa pun dari rakyat saya, dan saya tidak akan bergaul dengan para koruptor."

Dia juga mengklaim bahwa dia telah memberikan banyak konsesi demi bangsa dan perdamaian di Irak, dengan mengatakan "kami menunggu untuk melihat apa yang mereka miliki untuk [implementasi] reformasi untuk menyelamatkan Irak."

Perkembangan terakhir datang ketika Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi yang akan keluar mengadakan dialog nasional untuk membahas kebuntuan politik di negara itu.

Sadr atau perwakilan gerakannya tidak hadir dalam pertemuan tersebut.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Kadhimi mengatakan bahwa para peserta "menyatakan komitmen mereka untuk menemukan solusi untuk semua krisis melalui dialog untuk menjaga kesatuan Irak, keamanan dan stabilitas rakyatnya."

Irak telah bergulat dengan krisis politik karena tidak adanya pemerintahan fungsional sejak Oktober ketika mengadakan pemilihan legislatif terakhirnya.

Blok politik Sadr muncul sebagai faksi parlementer terbesar dalam pemilu tetapi tidak mencapai mayoritas mutlak yang diperlukan untuk membentuk pemerintahan, yang memicu kebuntuan politik saat ini.

Pada bulan Juni, semua 73 legislator blok itu mundur dari kursi mereka dalam sebuah langkah yang dilihat sebagai upaya untuk menekan saingan politik agar mempercepat pembentukan pemerintahan.[IT/r]
 
Comment