Toko roti yang masih berfungsi di Jalur Gaza telah membatasi operasi mereka karena kurangnya tepung, bahan bakar, listrik, dan cadangan energi surya untuk generator. [Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera]
Toko roti Beit Lahiya di Jalur Gaza utara dihancurkan oleh serangan Israel. [Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera]
Toko roti membutuhkan bahan bakar dan tepung untuk beroperasi, dua kebutuhan pokok yang tidak diizinkan masuk ke Jalur Gaza sejak Israel memberlakukan pengepungan total pada 7 Oktober. [Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera]
Di lingkungan Sheikh Radwan di barat laut Kota Gaza, seorang pria dan putranya berjalan melewati sisa-sisa Toko Roti Kamel Ajour pada 1 November 2023. [Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera]
Sebuah plang bertuliskan nama Kamel Ajour Bakery terlihat di bawah reruntuhan. [Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera]
Toko Roti Yazji memiliki tiga cabang di Kota Gaza, namun semuanya terpaksa ditutup karena kekurangan bahan bakar dan karena takut menjadi sasaran serangan Israel. [Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera]
Oxfam mengatakan sekitar dua persen dari makanan yang dibutuhkan untuk memberi makan 2,3 juta penduduk Gaza telah dikirimkan sejak 7 Oktober. [Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera]
Toko Roti Sharq di Jalan Nasr rusak setelah serangan Israel di kawasan itu menyebabkan puluhan orang terluka dan tewas pada 1 November 2023. [Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera]
Gudang PBB memiliki 30.000 ton tepung, yang dimaksudkan untuk didistribusikan, sebelum serangan Israel di Jalur Gaza dimulai. [Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera]