0
Thursday 19 September 2024 - 16:08
Saudi Arabia - AS & Zionis Israel:

Arab Saudi Sebutkan Syarat untuk Berbisnis dengan Israel

Story Code : 1161002
Mohammad bin Salman.
Mohammad bin Salman.
Tidak akan ada normalisasi hubungan antara Riyadh dan Yerusalem Barat tanpa pembentukan negara Palestina yang merdeka, demikian diumumkan putra mahkota Saudi Mohammed bin Salman. Sebelumnya, sang pangeran mengatakan bahwa pembicaraan yang didukung AS antara Arab Saudi dan Zionis Israel hampir mencapai solusi, sebelum konflik Gaza pecah Oktober lalu.
 
“Kerajaan tidak akan menghentikan kerja kerasnya yang tak kenal lelah untuk mendirikan negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, dan kami menegaskan bahwa kerajaan tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Zionis Israel tanpa itu,” kata bin Salman pada hari Rabu (18/9), menurut Reuters.
 
Ia juga mengutuk “kejahatan pendudukan Zionis Israel” terhadap rakyat Palestina. Menurut dua sumber anonim yang berbicara kepada Reuters, “normalisasi” hubungan antara Arab Saudi dan Zionis Israel dipandang sebagai prasyarat bagi Riyadh untuk mengamankan pakta pertahanan dengan Washington.
 
Pengumuman Bin Salman muncul tepat sebelum Majelis Umum PBB akan memberikan suara pada resolusi yang menuntut diakhirinya pendudukan Zionis Israel atas wilayah Palestina.
 
Duta Besar Zionis Israel untuk PBB, Danny Danon, menyebut rancangan resolusi tersebut sebagai "terorisme diplomatik" dan mengkritiknya karena tidak mengecam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Gaza.
 
Utusan AS, Linda Thomas-Greenfield, juga menentang resolusi tersebut. Resolusi tersebut menyerukan Zionis Israel untuk "mengakhiri tanpa penundaan kehadirannya yang melanggar hukum di Wilayah Palestina yang Diduduki," paling lambat 12 bulan dari sekarang, dan memberikan ganti rugi kepada warga Palestina atas kerusakan yang disebabkan oleh pendudukan.
 
Resolusi tersebut diadopsi dengan 124 suara mendukung, 12 menentang, dan 43 abstain. Zionis Israel menyalahkan serangan Hamas atas kematian 1.200 orang dan mengatakan 250 lainnya disandera.
 
Menurut kementerian kesehatan daerah kantong tersebut, lebih dari 41.000 warga Palestina telah tewas dalam operasi militer Zionis Israel sejak saat itu, sementara lebih dari 95.000 orang terluka.[IT/r]
 
Comment