Pasukan Israel Menangkap Puluhan Warga Palestina di Tepi Barat, al-Quds

Pasukan merusak harta benda dan meneror warga, khususnya perempuan dan anak-anak. Laporan itu mengatakan pasukan Zionis Israel menyerbu martir Muhammad Ubaid di lingkungan Issawiya.
 
Puluhan orang juga menderita sesak napas setelah tabung gas air mata ditembakkan oleh aparat.
 
Jurnalis Palestina Muhannad Qafisha dipukuli dan dilukai oleh beberapa pemukim Zionis Israel dari pemukiman Ramat Yishai dan Beit Hadassah di pusat al-Khalil.
 
Dia kemudian ditangkap oleh tentara tetapi kemudian dibebaskan dengan jaminan. Rezim Zionis Israel sering melanggar hak-hak rakyat Palestina. Pemuda Palestina, dan bahkan anak di bawah umur, ditahan untuk waktu yang lama.
 
Masyarakat Tahanan Palestina (PPS), sebuah kelompok hak asasi manusia Palestina, melaporkan bulan lalu bahwa rezim telah menahan setidaknya 400 anak Palestina dalam 10 bulan pertama tahun ini.
 
"Otoritas Zionis Israel terus menahan 170 anak Palestina di penjara mereka," baca laporan PPS, yang dikeluarkan pada 19 November.
 
Dalam sebuah pernyataan pada akhir 2019, kelompok hak asasi mengatakan pihak berwenang Zionis Israel telah menangkap lebih dari 5.500 warga Palestina pada 2019, termasuk sekitar 890 anak-anak dan hampir 130 wanita.
 
Pada 2015, Israel melegalkan pemberian hukuman penjara tinggi bagi anak-anak, dalam beberapa kasus hingga penjara seumur hidup. Menurut PPS, Zionis Israel telah menangkap sekitar 7.000 anak sejak tahun itu.
 
Penahanan terus berlanjut meskipun ada kecaman dari seluruh dunia.[IT/r]