Saudi menggunakan masalah agama sebagai kedok untuk menutupi masalah ekonomi dan politik di wilayahnya, seorang analis Amerika mengatakan pada Press TV.
"Pada dasarnya, Saudi menggunakan agama sebagai kedok untuk [mempertahankkan] kekuatan ekonomi dan politik," kata Jim W. Dean dalam sebuah wawancara dengan Press TV pada hari Senin (17/3/14).
Dean menambahkan, "Jadi, setiap orang mengeksploitasi agama untuk keserakahan mereka sendiri dan ini bisa menjadi bumerang bagi Arab Saudi."
Dean mengatakan, pada saat yang sama, AS dan kroninya tidak terkena dampak apa-apa dalam krisis Suriah selama mereka berhasil mendapatkan apa yang mereka inginkan yaitu kontrol wilayah Suriah dan pemerintahan boneka di sana.
Sejak Maret 2011, krisis Suriah pecah. Lebih dari 130.000 orang tewas akibat berbagai aksi kekerasan yang dialakukan pemberontak dukungan asing di Suriah. Sementara hampir 2,5 juta warga Suriah kini terdaftar sebagai pengungsi UNHCR di negara-negara tetangga di Timur Tengah.[IT/r]
Share Berita :
Comment
2014/03/18 15:47
Raja rezim wahabi"munafik tulen"..lagi shalat...ha..haha...rajanya lagi galau.
Itupun umat islam di indonesia masih SILAU dgn idea haramain nya Saudi. Mrk mengira saudi (al saud) lebih mementingkan Islam meski faktanya sekuler tulen. Islam hanya digunakan utk alat politik saja. . Lihat saja dgn siapa saudi membangun sekutu?