0
Wednesday 29 May 2013 - 11:10
Kasus Drone AS:

AS adalah Perusahaan Sindikat Kriminal

Story Code : 268502
AS adalah Perusahaan Sindikat Kriminal
 
Pemerintah AS adalah perusahaan sindikat kriminal  karena secara ilegal telah membunuh orang tidak bersalah dalam berbagai serangan drone, kata Bruce Gagnon, koordinator Global Network Against Weapons & Nuclear Power in Space.
 
Ahli pertahanan Amerika itu sangat mendukung pedoman baru Presiden AS Barack Obama tentang program drone kontroversial negara itu di luar negeri.

Kebijakan pemerintah AS yang dikodifikasi dan ditandatangani oleh Obama pekan ini menyatakan bahwa serangan drone hanya dapat digunakan dalam kasus ancaman yang 'kontinu dan segera' dan ketika penangkapan tersangka tidak mungkin dilakukan.
 
Namun, Gagnon percaya apa yang dilakukan AS itu tetap ilegal dan tidak bermoral karena mereka [pemerintah AS] membunuh orang tak bersalah. 
 
"Kita tahu setelah Perang Dunia II, Peradilan Nuremberg benar-benar menulis ulang hukum internasional tentang isu perang semacam ini dan mengatakan bahwa membunuh orang yang tidak bersalah itu ilegal," kata Gagnon dalam sebuah wawancara telepon dengan Press TV hari Selasa (28/5/13).
 
"Undang-undang Nuremberg juga mengatakan bahwa warga satu negara tertentu memiliki kewajiban moral dan hukum untuk berdiri dan melawan pemerintah ketika pemerintah melakukan diskriminasi dan pembunuhan ilegal di tempat lain atau bahkan di tempat warga itu sendiri," tambah Gagnon.

Beberapa laporan, termasuk laporan para peneliti di Stanford dan fakultas hukum NYU, telah menunjukkan bahwa sebagian besar orang yang tewas dalam serangan drone AS adalah warga sipil.
 
Laporan Stanford/NYU yang diterbitkan bulan September tahun lalu itu menunjukkan bahwa jumlah teroris tingkat tinggi yang tewas dalam serangan drone AS di Pakistan hanya berjumlah 2% dari seluruh korban.
 
"Harus saya katakan, masalah drone menjadi isu dominan dalam gerakan perdamaian di Amerika dan sekarang berkembang di seluruh dunia karena serangan drone itu  sangat nyata dan sangat keterlaluan. Jadi orang-orang merasa bahwa mereka harus bertindak," kata Gagnon.[IT/PT/NAT]
Comment