0
Monday 27 January 2025 - 17:39
Saudi Arabia - Italia:

Italia dan Arab Saudi Menandatangani Perjanjian Strategis dan Ekonomi Senilai $10 Miliar

Story Code : 1186922
Giorgia Melani, PM Italy
Giorgia Melani, PM Italy
Italia dan Arab Saudi menandatangani perjanjian multifaset senilai $10 miliar selama kunjungan Perdana Menteri Giorgia Meloni ke Kerajaan tersebut.
 
Berbicara di hadapan pejabat pemerintah dan pebisnis dari kedua negara, Meloni menyatakan bahwa langkah tersebut bertindak sebagai langkah utama untuk meningkatkan hubungan bilateral antara kedua negara menjadi kemitraan strategis.
 
"Nilai total perjanjian yang ditandatangani hari ini dan selama kunjungan ini adalah sekitar $10 miliar, dan angka ini memberikan gambaran tentang lompatan luar biasa yang telah kami komitmenkan untuk kami lakukan bersama dalam kerja sama kami di masa mendatang."
 
Meloni menyoroti berbagai kepentingan bersama antara Italia dan Arab Saudi, menekankan bahwa penguatan hubungan strategis dan ekonomi mencakup berbagai bidang seperti infrastruktur, kolaborasi energi, kemajuan teknologi, pertahanan, penelitian ilmiah, agribisnis, olahraga, hiburan, pariwisata, serta pelestarian dan promosi warisan budaya dan arkeologi.
 
"Ada perbedaan antara membeli atau menjual sesuatu dan kerja sama yang nyata. Kerja sama adalah sesuatu yang sama sekali berbeda. Itu berarti dialog dan penalaran bersama, meskipun ada perbedaan, dalam situasi yang semakin tidak pasti. Ini adalah langkah pertama," Perdana Menteri menyatakan.
 
Arab Saudi menargetkan $600 miliar dalam investasi dan perdagangan AS selama empat tahun Arab Saudi telah meningkatkan investasi globalnya, khususnya di Eropa dan Amerika Serikat.
 
Putra Mahkota Mohammed bin Salman baru-baru ini memberi tahu Presiden AS Donald Trump bahwa Arab Saudi bertujuan untuk mengalokasikan $600 miliar untuk perluasan investasi dan perdagangan dengan Amerika Serikat selama empat tahun ke depan, kantor berita pemerintah Saudi melaporkan.
 
Dalam percakapan telepon, bin Salman menyatakan optimismenya tentang reformasi yang diantisipasi pemerintahan Trump, dengan menyatakan bahwa reformasi tersebut dapat mengantarkan "kemakmuran ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya," menurut lembaga tersebut.
 
Laporan tersebut mengindikasikan bahwa Arab Saudi berencana untuk memanfaatkan investasinya guna mendapatkan keuntungan dari kondisi yang menguntungkan ini.
 
Namun, laporan tersebut tidak menyebutkan apakah $600 miliar akan berasal dari dana publik atau swasta dan tidak memberikan rincian tentang bagaimana modal tersebut akan digunakan.
 
Putra mahkota juga mencatat bahwa investasi "dapat meningkat lebih jauh jika peluang tambahan muncul," seperti yang dikutip oleh lembaga tersebut.[IT/r]
 
 
 
Comment