0
Friday 22 February 2013 - 20:45
Suriah VS Teroris Al-Qaeda

Ancaman Berlalu, Tak Ada Serangan FSA pada Hizbullah

Story Code : 241668
Hizbullah.jpg
Hizbullah.jpg

Habis sudah masa penetapan 48 jam ancaman yang diberikan oleh Tentara Bebas (FSA) dan Front al-Nusra kepada Hizbullah yang dikeluarkan pada Selasa (19/2/13) lalu. Namun beberapa saluran media (Anatolia, Turki) mengutip sumber teroris memberitakan adanya pemboman yang menargetkan situs-situs Hizbullah di Suriah dan Libanon, serta pengerahan besar brigade artileri khusus teroris di kota Hush Sayyid Ali perbatasan dengan Suriah.

Dan berita itu menyebar luas dan menjadi headline dan berita utama dunia, namun pada saat yang sama kehidupan kota Hermel dan Qasr serta Hush Sayyid Ali tempat benteng dan post Hizbullah, masih dalam keadaan normal dan tidak ada yang berubah ketenangannya kecuali hinggar bingar kesibukan penghuninya dan komunikasi yang menyibukkan penduduk disana.

"Tidak ada apa apa di sini, dan apa yang terjadi, tidak lain hanyalah propaganda media yang dikemas oleh kelompok-kelompok bersenjata di Suriah. Berita bohong yang dikeluarkan oleh stasiun informasi pendukung mereka sendiri, demikian Al-Akhbar melaporkan, Jumat, 22/02/1.

Yang paling umum dari tujuan penyebaran itu sangat jelas, mereka ingin menutup apa yang terjadi di kota Arsal, Suriah dan mengubah opini umum atas kemenangan Tentara Suriah di beberapa daerah dari unsur teroris Front al-Nusra. Lanjut Al-Akbar.

Pejabat keamanan Libanon juga membantah informasi yang tersebar kemarin tentang pemboman teroris yang konon katanya menewaskan dua warga sipil di wilayah Taul Hermel, Qasr atau Hush Sayyid Ali.

Pejabat itu membantah isu media dan mengatakan ledakan bom kecil pada tengah malam di kota Hush Sayyid Ali itu bukan dari teroris. Sebelumnya terjadi insiden ledakan kecil di depan toko yang sedang dibangun di kota Hush Sayyid Ali, Libanon.

Sumber keamanan itu lebih lanjut mengatakan, bom itu diperkirakan hanya seberat sekitar 300 gram TNT, dan ledakan menyebabkan cedera Novell Jaafar yang kebetulan mobilnya lewat depan toko itu dan hanya melukainya. Menurut sumber-sumber keamanan itu, ledakan itu bukan dari teroris tapi akibat masalah keluarga.

Sementara itu, warga di Hoik, Zeta dan wilayah lain percaya bahwa pernyataan teroris Front al-Nusra yang mengancam situs-situs Hizbullah tidak lain hanyalah upaya untuk menyembunyikan kekalahan mereka dari tangan komite pemuda populer, Suriah.

Bentrokan Minggu lalu di Suriah, Idlib, bukanlah yang pertama dari jenisnya dan sama sekali tidak melibatkan kelompok Perlawanan Hizbullah. Namun Dewan Nasional Suriah menuduh Hizbullah menyerang desa-desa di provinsi Homs.

Dan kampanye terkoordinasi itu dimulai. Surat kabar An-Nahar menerbitkan berita provokatif hari berikutnya dan mengatakan, fakta menunjukkan bahwa Suriah menanggapi kata-kata Nasrallah. Media itu juga dalam pemberitaannya meminta kepada kelompok 14 Maret segera melawan Hizbullah demi menyelamatkan oposisi Suriah.

Tak sampai disitu, eskalasi serangan media mencapai klimaks kemarin yang menukil pernyataan pimpinan Tentara Bebas (FSA) dan Front al-Nusra yang mengancam dan akan menyerang posisi-posisi gerakan pimpinan Sayyid Hassan Nasrallah, Hizbullah.

Namun sebuah pernyataan penolakan tegas dikeluarkan Presiden al-Mustaqbal, Saad Hariri, dan mengatakan, penggunaan wilayah Libanon untuk intervensi militer dalam urusan internal Suriah, apakah untuk mendukung sistem atau untuk mendukung oposisi sama sekali tidak dibenarkan. [IT/r]
Comment